Mengelola Kekayaan Indonesia Dengan Computational Science

by | Aug 31, 2016 | Berita-ITK

Kuliah Umum Pekan Ini: Program Studi Teknik Kimia

Balikpapan – Indonesia memiliki empat kekayaan super besar: laut, kerak bumi, gunung berapi, dan biodiversitas. Pemanfaatan yang bijak terhadapnya dapat menjadikan Indonesia menjadi bangsa adidaya. Sayangnya pengelolaan sumber daya ini masih jauh dari kata optimal karena terbatasnya putra-putri bangsa yang ahli di bidang ini. Padahal jika belajar dari sejarah, penjajahan oleh bangsa lain terjadi karena kita tidak menjadi tuan rumah di negeri sendiri.

Salah satu cara untuk mengelola empat kekayaan tadi adalah dengan Computational Science (CS) atau Ilmu Komputasional. CS adalah sebuah pengaplikasian komputer terhadap ilmu-ilmu pengetahuan tingkat lanjut, yang salah satu caranya adalah dengan pemodelan (modelling) dan pensimulasian (simulating) dunia nyata.

“CS merupakan pandangan baru dalam dunia sains dan teknologi yang semakin menambah wawasan dan pengetahuan bagi mahasiswa. CS mampu menjembatani antara theoretical science dengan observation science, menghubungkan berbagai bidang ilmu dan mengintegrasikannya dengan ilmu komputer,” kata Muhammad Abdulkadir Martoprawiro, Ketua Umum Himpunan Kimia Indonesia yang memberikan kuliah tamu di Kampus ITK pada Jumat, 26 Agustus 2016.

Lebih jauh, dosen Kimia dari ITB ini menyatakan kualitas pendidikan di Indonesia masih rendah. Salah satunya dari parameter Education Index atau Indeks Pendidikan (IP) dunia yang dikeluarkan United Nations Development Program (UNDP), di mana Indonesia menempati peringkat ke-108 dari 187 negara. Jauh tertinggal di bawah Singapura (peringkat 9), Brunei Darussalam (30), Malaysia (62), dan Thailand (89).

“Mahasiswa ITK wajib menjadi bagian penting dari kemajuan negeri ini tidak peduli apa pun jurusan dan latar belakangnya,” ujar Doktor lulusan University of Sydney ini.

Koordinator Program Studi Teknik Kimia, Adrian Gunawan, secara terpisah menyampaikan bahwa kehadiran Pak Kaka (sapaan akrab Muhammad Abdulkadir Martoprawiro) ini adalah satu cara untuk memotivasi dan menumbuhkan kecintaan mahasiswa baru ITK pada dunia sains. “Mereka adalah calon-calon insinyur. Ilmu dasar Kimia harus dikuasai dengan baik sehingga mampu menciptakan inovasi dan kreasi yang berguna untuk masyarakat,” ujarnya.

Adrian menambahkan, kuliah tamu juga bertujuan memberikan suntikan semangat bagi maba dalam menghadapi masa TPB (Tahap Persiapan Bersama) yang dikenal cukup sulit di ITK. “Harapan saya, mereka mampu melanjutkan tradisi kakak kelas mereka yang mampu menjadi jawara tingkat kampus di level TPB tahun lalu” ujar pria yang punya hobby nonton bola basket ini.

Adrian Gunawan untuk Humas ITK

Editor: RJP

Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content