Belajar Membuat Start-Up dan Menjadi Technopreneur

by | May 6, 2017 | Berita-ITK

ITK News | Start-Up
Balikpapan – “Bagaimana membuat sebuah perusahaan rintisan (start-up) ?” Ini adalah pertanyaan utama yang berusaha dipahamkan kepada ratusan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) dalam kuliah tamu yang disampaikan oleh Kepala Digital Lounge (Dilo) Balikpapan, Istia Budi. “Mahasiswa dan generasi muda sekarang harus kreatif, kesempatan menjadi seorang digital-enterpreneur (Digitalpreneur) atau pengusaha digital terbuka lebar,” kata Istiadat Budi pada Jumat, 21 April 2017 di Auditorium Kampus ITK.
Budi memaparkan tren meningkatnya jumlah pengangguran di Kaltim dan Indonesia secara umum. Padahal, dengan akses internet yang mudah dan murah, masyarakat mestinya dapat memanfaatkan peluang ini.
“Paradigma ‘harus menjadi pegawai’ mesti dikoreksi. Seorang technopreneur atau digitalpreneur, membuat start-up untuk menyalurkan bakatnya di bidang desain aplikasi yang bahkan bisa mendapatkan keuntungan atau berbisnis dari sana,” ujarnya. 
WhatsApp Image 2017-05-02 at 22.37.20 (1)
Dalam presentasinya, Budi membagi tiga jenis pembagian kerja dalam sebuah start-up, yakni Hustler atau yang mengurus proses bisnisnya, Hcaker yang menangani bagian teknologinya, dan Hipster, atau bagian desainnya. 
 
DiLo adalah sebuah tempat yang disediakan PT. Telekomunikasi Indonesia (Telkom) bagi generasi muda yang ingin berkarya di bidang bisnis digital. “Setiap perusahaan rintisan/start-up tentu membutuhkan ruang kerja meski tidak besar, DiLo menyediakan ruang secara gratis masyarakat yang ingin belajar atau sedang merintis sebuah start-up,” kata Budi.
Acara ini sendiri diselenggarakan oleh Program Studi Sistem Informasi ITK bekerja sama dengan Dilo Balikpapan.
Selama lebih kurang satu setengah jam, Istia Budi yang sudah berpengalaman membuat berbagai start-up, salah satunya Tukang Pedia ini membagikan dan langsung mengajari peserta yang hadir, teknis membuat start-up. Mereka dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk simulasi pembuatan sebuah start-up dengan Bisnis Model Canvas.
WhatsApp Image 2017-05-02 at 22.37.22
Peserta yang membawa laptop dan gawai pintar pun dengan mudah mengikuti instruksi, karena Auditorium ITK telah dilengkapi dengan fasilitas WiFi.
Ketua Program Studi Sistem Informasi ITK, Lovinta Happy Atrinawati mengatakan kuliah tamu yang lebih menyerupai workshop ini benar-benar membantu mahasiswa dalam mengenal lebih dalam tentang dunia digital dan sistem informasi, serta pengaplikasiannya.
“Ini merupakan salah satu kurikulum pada Prodi Sistem Informasi ITK, yang memberikan porsi yang cukup besar bagi praktikum atau workshop,” ujar Lovinta.
Saat ini, lanjut Lovinta, mulai muncul berbagai start-up berbasis digital karya anak bangsa yang sudah mampu menyaingi start-up dari negara maju.
“Melalui acara ini, kami ingin memastikan bahwa mahasiswa-mahasiswi ITK juga turut ambil bagian dalam kompetisi tadi,” ujar Dosen Sistem Informasi ini dengan tegas. (*)
–end–
Ridho Jun Prasetyo | Humas ITK
Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content