Aplikasi Metode Resistivitas Dalam Penentuan Kedalaman Air Tanah

by | Nov 29, 2018 | Berita-ITK

ITK News I Penelitian

Balikpapan – Kota Balikpapan merupakan kota besar yang terus berkembang. Perkembangan ini menyebabkan peningkatan kebutuhan air bersih. Suplai Air bersih di Kota Balikpapan saat ini dipasok oleh PDAM Kota Balikpapan. Sayangnya kondisi topografi Kota Balikpapan yang berundulasi/bergelombang/berbukit menyebabkan suplai air bersih ke wilayah yang memiliki undulasi curam belum dapat dipenuhi oleh PDAM.

 

Contohnya di RT 31, Kelurahan Manggar yang belum dapat merasakan suplai air bersih PDAM. Ini dikarenakan kondisi topografinya yang curam. Warga di daerah Tersebut masih menggunakan sumur bor dan sumur gali untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.

 

Penentuan titik pemboran sumur yang dilakukan masyarakat umumnya sangat bergantung pada dua hal: Data sumber daya air tanah suatu daerah, dan Pengalaman operator bor agar tidak terjadi kesalahan dalam penentuan titik bor yang menyebabkan tidak optimalnya hasil yang diperoleh, serta akan membuat pembengkakan biaya operasional pengeboran. Ketidakakurasian dan ketidakefisienan inilah yang menjadi faktor penghambat bagi warga untuk mendapatkan air tanah yang memadai.

 

Pada penelitian yang kami lakukan bersama mahasiswa, data sumber daya air tanah dapat diperoleh dengan lebih mudah melalui penggunaan salah satu metode geofisika yang memanfaatkan sifat kelistrikan suatu medium, yakni Metode Resistivitas.

 

Metode resistivitas memanfaatkan salah satu sifat kelistrikan suatu medium yang dialiri arus. Dalam hal ini arus dialirkan ke dalam tanah menggunakan dua buah elektroda yang terbuat besi sebagai medium penghantar. Setelah tanah dialiri arus maka akan timbul beda potensial yang dapat diukur oleh 2 buah elektrodan potensil. Berdasarkan data arus yang dialirkan ke dalam tanah dan nilai beda potensial yang timbul antara dua buah titik, maka dapat diperoleh nilai resistivitas tanah di bawah permukaan. Berdasarkan nilai resistivitas inilah dapat diperkirakan jenis lapisan bawah permukaan dan lapisan yang berpotensi sebagai lapisan yang mengandung air tanah (akuifer).

 

Berdasarkan Interpretasi penampang resistivitas yang diperoleh dari pengolahan data lapangan, kita dapat memperkirakan struktur bawah permukaan suatu titik lokasi. Lapisan pertama merupakan lapisan top soil. Lapisan kedua diperkirakan sebagai batu lempung pasiran. Lapisan ketiga diperkirakan lapisan kedap batu lempung. Lapisan keempat diperkirakan sebagai lapisan batu pasir yang memiliki fungsi sebagai lapisan akuifer air tanah. Kedalaman lapisan akuifer air tanah dari permukaan tanah pada gambar a adalah  41,2 – 61,7 meter. Rentang nilai resistivitas akuifer pada tiap titik pengukuran bervariasi berkisar 7,33 Ωm – 58 Ωm.

-end-

Penulis: Febrian Dedi Sastrawan., S.Si.,M.Sc

Editor: RJP I Humas ITK

Gambar a: Penampang Korelasi nilai resistivitas lapisan bawah permukaan

Gambar b, c, d: Proses pengambilan data resistivitas dilapangan

 

 

Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content