Dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) secara resmi meluncurkan program transformasional bertajuk “Diktisaintek Berdampak”. Program ini menjadi penanda arah baru kebijakan pendidikan tinggi dan riset di Indonesia yang mengedepankan kolaborasi, aksi nyata, dan kebermanfaatan langsung bagi masyarakat luas.
Tidak sekadar program, Diktisaintek Berdampak merupakan gerakan nasional yang menempatkan perguruan tinggi sebagai pusat solusi, mahasiswa sebagai agen perubahan, dan riset sebagai penggerak kebijakan strategis. Tujuannya adalah menjawab tantangan masa kini dan masa depan, menuju visi besar Indonesia Emas 2045.
Keempat pilar ini dirancang untuk mendukung program prioritas nasional, termasuk:
Perilaku Kunci dalam Pendidikan Tinggi dan Sains Berdampak
Salah satu program unggulan adalah Program Riset Berdampak, yang mencakup:
Pendekatan lintas sektor mendorong keterlibatan aktif perguruan tinggi dalam menyelesaikan persoalan nyata di masyarakat, memperkuat hilirisasi riset, serta mempercepat pembangunan berbasis inovasi.
Hasil survei terhadap kampus-kampus di wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T) menunjukkan bahwa alasan ekonomi, akses pendidikan tinggi, pendapatan, dan kebutuhan anggaran masih menjadi tantangan utama dalam partisipasi pendidikan tinggi. Diktisaintek Berdampak hadir menjawab kesenjangan ini.
Meskipun dibangun dari semangat Kampus Merdeka, program Diktisaintek Berdampak memiliki fokus dan pendekatan yang berbeda:
Visi Jangka Panjang: Kampus Merdeka menyiapkan lulusan kompeten. Diktisaintek Berdampak menyiapkan kampus untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Program Diktisaintek Berdampak merupakan langkah nyata menghadirkan perguruan tinggi yang tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga aktif memberi kontribusi langsung pada pembangunan bangsa. Melalui semangat kolaborasi, inovasi, dan aksi, perguruan tinggi kini menjadi penggerak perubahan Indonesia menuju 2045.
Penelitian dan Pengabdian
Penelitian dan Pengabdian
Mahasiswa ITK Hadirkan Inovasi Air Bersih dari Air Hujan di Balikpapan
Mahasiswa ITK mengembangkan sistem penampungan dan penyaringan air hujan di Balikpapan sebagai solusi inovatif untuk ketersediaan air bersih yang berkelanjutan.
ITK Gelar International Guest Lecture Bahas Kolaborasi Industri dan Kampus di Era Kompetisi Global
(FSTI) bekerja sama dengan Program Studi Teknik Elektro ITK serta PT Bumi Karya Mandiri menggelar International Guest Lecture
Dari Sampah Jadi Inovasi: Botol Plastik Berubah Jadi Filamen 3D Printer
Inovasi penelitian Ir. Alfian Djafar, S.T., M.T. mengubah botol plastik bekas menjadi filamen 3D printer ramah lingkungan, membuka peluang baru bagi ekonomi sirkular.