Detail Berita

Mengungkap Potensi Tanah Longsor di Balikpapan Utara: Kajian Penting untuk Mitigasi Bencana

Humas ITK 13 Agustus 2024 12.50
Example_News.webp
Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini:

Kecamatan Balikpapan Utara, sebuah wilayah yang mengalami perkembangan pesat, ternyata menghadapi ancaman serius berupa tanah longsor yang frekuensinya terus meningkat dari tahun ke tahun. Fenomena ini menjadi perhatian utama karena dampaknya yang signifikan terhadap keselamatan penduduk dan infrastruktur lokal. Andi Aschar, seorang mahasiswa dari Prodi Perencanaan Wilayah dan Kota, melakukan penelitian untuk mengidentifikasi kawasan rawan longsor di Balikpapan Utara serta memahami faktor-faktor fisik yang mempengaruhi terjadinya longsor.

Hasil penelitian ini mengungkap bahwa kelerengan tanah merupakan faktor paling dominan yang memicu terjadinya tanah longsor, dengan bobot pengaruh sebesar 44,6%. Faktor lain yang juga berpengaruh adalah tutupan lahan, yang berkontribusi sebesar 28,1%, diikuti oleh jenis tanah, curah hujan, dan kondisi geologi. Dalam proses penelitiannya, Andi Aschar menerapkan metode analisis overlay untuk memetakan kawasan dengan tingkat kerawanan yang berbeda. Hasilnya menunjukkan bahwa kelas kerawanan sedang mendominasi wilayah yang telah dibangun, sehingga perlu mendapat perhatian lebih dalam perencanaan wilayah ke depan.

Penelitian ini juga melibatkan analisis hotspot untuk mengidentifikasi lokasi-lokasi yang sering mengalami longsor. Ketika hasil analisis ini dibandingkan dengan model kerawanan yang dihasilkan, ditemukan korelasi sebesar 52,6%, yang menunjukkan hubungan moderat antara model dengan kejadian longsor yang sebenarnya. Ini berarti, model ini cukup akurat untuk digunakan sebagai panduan dalam mitigasi dan perencanaan bencana.

Hasil penelitian ini memberikan wawasan penting bagi pengambil kebijakan dan masyarakat. Dengan mengetahui bahwa kelerengan dan tutupan lahan adalah faktor utama yang mempengaruhi tanah longsor, langkah-langkah mitigasi dapat difokuskan pada pengelolaan lahan yang lebih baik, seperti penghijauan di area rawan dan pengendalian pembangunan di wilayah curam.

Penelitian Andi Aschar menjadi dasar yang kuat untuk perencanaan yang lebih baik di Balikpapan Utara. Namun, ini baru langkah awal. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mengkaji faktor-faktor lain dan variabel dinamis yang mungkin mempengaruhi kerawanan tanah longsor, seperti perubahan iklim dan aktivitas manusia.

Dengan pemahaman yang lebih mendalam, diharapkan upaya mitigasi dapat dilakukan secara lebih efektif, meminimalisir risiko, dan menjaga keselamatan masyarakat serta kelangsungan infrastruktur di Balikpapan Utara. Bagi para penduduk, kesadaran akan potensi bahaya dan tindakan preventif juga menjadi kunci dalam menghadapi ancaman bencana tanah longsor di masa depan.

Berita Terbaru

Example_News.webp Opini

Fenomena Musim Tak Menentu di Balikpapan : Waspada Hujan Deras dan Angin Kencang

Pada siang hari, cuaca di Balikpapan, khususnya di sekitar ITK, biasanya terik dan panas, menciptakan suhu yang cukup tinggi. Namun, pada sore hari, perubahan cuaca yang cukup drastis sering terjadi.

Example_News.webp Berita

Institut Teknologi Kalimantan Raih Klaster Utama dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi 2025

Institut Teknologi Kalimantan (ITK) berhasil meraih penetapan sebagai perguruan tinggi dengan Klaster Utama dalam Klasterisasi Perguruan Tinggi 2025. Keberhasilan ini menandai pencapaian signifikan dalam kinerja penelitian dan pengabdian kepada masyaraka

Example_News.webp Penelitian dan Pengabdian

Mengungkap Perubahan Garis Pantai IKN: Penelitian Dosen dan Mahasiswa ITK

Dosen dan mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melaksanakan penelitian bertajuk "Kajian Garis Pantai Secara Temporary di Wilayah Pesisir IKN sebagai Persiapan Pembangunan Infrastruktur". Kegiatan ini berlangsung pada Sabtu (23 November 2024) deng

a few mins ago
Butuh Bantuan? Tanya Kami