Rektor ITK Tekankan Filosofi SPECTA ke Mahasiswa Baru

by | Aug 14, 2017 | Berita-ITK

ITK News I SPIn-ITK

Balikpapan – Rektor Institut Teknologi Kalimantan, Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA menyambut secara resmi 736 mahasiswa baru dalam upacara pembukaan Silaturahmi, Pengenalan, dan Informasi (SPIn-ITK) pada Senin, 7 Agustus 2017 di balairung Kampus ITK, Balikpapan. “Selamat datang pejuang muda di kampus perjuangan!” kata Sulistijono diiringi riuh gempita civitas akademik ITK.

Rektor mengatakan mahasiswa baru harus bangga karena setiap mereka telah melampaui tujuh hingga sepuluh calon untuk bisa masuk ITK.

“Saudaralah yang terpilih dari ribuan pendaftar. Saudaralah yang terpilih dari jutaan penduduk Indonesia yang ingin berkuliah namun tak memiliki kesempatan. Karenanya, jadilah pembelajar yang tangguh. Jadilah pribadi yang SPECTA!” kata profesor di bidang Teknik Material dan Metalurgi ini yang disambut maba dengan berdiri dan berujar, “Untuk Sang Pencipta dan Bumi Etam!”

‘SPECTA’ adalah sebuah moto atau semboyan khas ITK yang dimaksudkan sebagai falsafah jatidiri civitas akademik. Sebuah abreviasi dari Solid, Peduli, Cerdas, Beriman, dan Bertakwa. Moto ini biasanya diucapkan untuk menciptakan atmosfir semangat antar-civitas.

Sambutan didahului dengan pembacaan surat Keputusan Rektor ITK tentang penetapan mahasiswa baru melalui Jalur SNMPTN, SBMPTN, dan Ujian Mandiri Tahun Akademik 2017/2018 oleh Kepala Bagian Akademik dan Perencanaan, Imam Safii. Pada tahun ajaran ini, 736 maba yang diterima akan berkuliah di 13 program studi yang ada, yakni Fisika, Matematika, Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Material dan Metalurgi, Teknik Sipil, Perencanaan Wilayah dan Kota, Teknik Perkapalan, Sistem Informasi, Informatika, dan Teknik Lingkungan.

Sulis melanjutkan dengan menggarisbawahi identitas ITK sebagai institusi pendidikan nasional yang mengajarkan keahlian teknik. Kebutuhan yang tinggi akan lulusan teknik membuat pemerintah pusat mendirikan ITK pada 2012. Presentase jumlah penduduk dibanding jumlah insinyur masih rendah. Setiap 1 juta penduduk Indonesia, 3000 di antaranya adalah insinyur, atau 0,03 persen. Untuk negara sebesar Indonesia, jumlah ini lebih rendah dibandingkan dengan negara tetangga Malaysia (3300), Thailand (4100), Filipina (5100), Vietnam (8300).

“Inilah alasan berdirinya ITK. Negara kita membutuhkan lebih banyak insinyur. Dengan adanya ITK, dalam lima tahun mendatang, Indonesia harus memiliki 50000 insinyur. Di sinilah ITK memiliki andil. Saudara sebagai calon insinyur muda harus berandil dalam pembangunan bangsa dan negara ini di masa depan,” kata pria asli Jombang ini.

Profesor mengatakan meski secara fisik gedung perkuliahan ITK belum sebesar perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, hal itu tidak membuatnya patah semangat membangun dan memajukan kampus ini. Kecintaannya terhadap dunia pendidikan dan patriotismenya membuatnya mengabdi di kampus baru ini.

“Karena itu, sebagai warga negara Indonesia yang baik, saudara harus memahami benar semangat cinta tanah air dan bela negara,” kata profesor yang sebelumnya merupakan Dekan Fakultas Teknik Industri di ITS Surabaya ini.

SPIn ITK 2017

Selama lima hari, 7 sampai 11 Agustus 2017, Institut Teknologi Kalimantan telah mengadakan orientasi pengenalan kampus, SPIn-ITK, bagi mahasiswa baru di Kampus ITK, Balikpapan.

Tema yang diangkat adalah Membangun Generasi Muda yang Berkarakter, Berprestasi, dan Cinta Tanah Air untuk Mewujudkan Kemajuan Bangsa.

Materi yang diberikan mulai dari Tata Kehidupan Kampus dan Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) di lingkungan ITK; Kegiatan dan Layanan Akademik; Tata Kelola Kegiatan Kemahasiswaan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat; Motivasi & Penguatan Karakter : “Meaningful Life”; Motivasi & Penguatan Karakter : “Know your potential & Life Action”; Grand Opening Kerohanian; hingga Pengenalan dan Temu civitas Program Studi.

Kami ingin semua aspek tersebut dipahami oleh setiap mahasiswa ITK agar kelak menjadi sarjana yang cakap atau mumpuni. Sarjana yang tidak saja berkompeten di bidang hardskill-nya, tapi juga religius, berintegritas, mampu mengembangkan softskill-nya, berjiwa pemimpin, berjiwa technopreneur, socio-entrepeneur, dan memiliki kepedulian terhadap lingkungan “techno-environmentalist”, berguna bagi semesta.

 

Sebagai satu-satunya institut teknologi negeri di wilayah Indonesia timur, bangsa dan negara ini memiliki harapan yang besar agar ITK  berperan aktif membangun dan memajukan Indonesia, khususnya di kawasan ini.

“Karenanya, meski di usia yang masih sangat muda, ITK berusaha untuk terus berinovasi, menghadirkan teknologi terapan, dan tepat guna sebagai wujud pengabdian kami kepada masyarakat. Kehadiran mahasiswa baru ITK tahun 2017 ini, diharapkan mampu menjadi penerus cita-cita luhur tersebut.”

“Selamat datang di Kampus Pejuang, selamat belajar, selamat berkarya!”

-end-

RJP I Humas ITK

Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content