Workshop Matematika: Asymptotic Methods and Perturbation Theory

by | Aug 11, 2017 | Berita-ITK

ITK News I Workshop

Balikpapan – Program Studi Matematika Institut Teknologi Kalimantan (ITK) telah menyelenggarakan kegiatan workshop bertajuk Asymptotic Methods and Perturbation Theory pada tanggal 7 Agustus 2017 dan 8 Agustus 2017 di kampus ITK. Panitia kegiatan workshop mengundang seluruh civitas akademik dari seluruh kampus di sekitar ITK – bahkan sampai ke Ibukota Propinsi,Samarinda. Kegiatan workshop ternyata tidak hanya diikuti oleh mahasiswa dan dosen dari prodi matematika saja. Berbagai prodi dari kampus seperti Universitas Balikpapan, Politeknik Negeri Balikpapan, Universitas Mulawarman dan tuan rumah Institut Teknologi Kalimantan ikut serta dalam worshop tersebut. Dibuka dengan rangkaian kegiatan pembukaan dan pembacaan doa, Ketua Penyelenggara Kegiatan, Muhammad Azka, S.Si., M.Sc., memberikan sambutan sekaligus membuka, secara langsung, kegiatan workshop tersebut.

Jubah tembus pandang atau invisibility cloak menjadi sesuatu yang tidak mustahil. Bagi para penggemar berat Harry Potter, jubah tembus pandang bukan sesuatu yang asing. Tidak pernah terpikirkan oleh para peserta, Dr. Hadi Susanto akan memulai workshop dengan sesuatu yang sesuatu yang bersifat imajinatif. Beliau menunjukkan beberapa scene dalam film Harry Potter yang menunjukkan eksistensi jubah tembus pandang. Namun, Beliau segera menjelaskan bahwa jubah tembus pandang bukan hanya mitos belaka. Beberapa tanyangan ditampilkan oleh Dr. Hadi Susanto: ikan dan kucing menjadi tidak terlihat karena sistem tembus pandang. Begitulah teknik Beliau untuk membuka materi workshop di hari pertamamenggemparkan.

Setelah membuat peserta workshop kagum akan jubah tembus pandangnya, Dr. Hadi Susanto yang menjadi dosen senior di University of Essex, United Kingdom ini melanjutkan ceritanya mengenai penelitian-penelitian menggemparkan lainnya yang berkembang di dunia. Penelitian mengenai solitons dan gelombang-besar adalah topik utama yang dibahas oleh alumni ITB dan alumni University of Twente tersebut.

Setelah mengenal peran matematika di dunia perteknologian, Dr. Hadi Susanto mulai masuk pada bahasan perturbation. Beliau mengawalinya dengan deret Taylor dan beberapa soal polinomial berparameter. Solusi dari $latex x^5 + x + \varepsilon =0$, $latex \varepsilon x^3 -x +1 = 0$, dan $latex x^3- \left(4+\varepsilon \right) x +2\varepsilon = 0$ pembahasan saat itu, hingga berakhirnya workshop di hari pertama.

Dr. Hadi Susanto ternyata tidak hanya seorang matematikawan namun juga seorang sastrawan. Hal tersebut dibuktikan dengan bukunya yang berjudul “Tuhan Pasti Ahli Matematika!” yang Beliau tulis karena banyaknya pertanyaan yang ditujukan kepada Beliau mengenai makna dan fungsi matematika sebenarnya. Beliau juga berpesan agar masyarakat Indonesia jangan terlalu menghargai gelar, “Salah satu tulisan itu (dalam bukunya) membahas tentang budaya kita yang terlalu menghargai gelar. Jadi yang dilihat itu gelarnya. Sementara menurut saya yang harus kita hargai adalah prosesnya.” ucapnya. Hal ini Beliau ceritakan di akhir sesi pada hari kedua.

Gambar 2: Peserta terbaik (kiri)

Acara workshop diakhiri pemberian kenang-kenangan oleh ketua acara kepada pemateri dan pengumuman peserta terbaik yang diperoleh Dr. Charles Pangaribuan. Acara ditutup dengan foto bersama peserta dan pembicara. Kegiatan “Workshop on Applied Mathematics” berjalan dengan sukses. Bapak Azka berharap seluruh peserta dapat mengambil manfaat dari workshop tersebut dan dapat menerapkan dalam pengembangan pengetahuan.
-end-
[khusnul/yana/taka]

Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content