Selasa, 4 Maret 2025, Auditorium Gedung A di Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menjadi saksi berlangsungnya kuliah umum yang sangat dinantikan oleh mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan (tendik). Kuliah umum yang bertajuk "Transisi Energi untuk Menghambat Pemanasan Global dan Adaptasi Bencana Perubahan Iklim" ini dihadirkan dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai pentingnya upaya mitigasi perubahan iklim melalui transisi energi yang berkelanjutan dan adaptasi terhadap dampak bencana perubahan iklim.
Kuliah umum ini dibawakan oleh seorang pakar di bidang energi dan perubahan iklim, Prof. Ir. Yohannes Sardjono, APU, yang juga dikenal sebagai seorang ahli di bidang teknik dan lingkungan. Dalam pemaparannya, Prof. Yohannes menjelaskan secara komprehensif mengenai urgensi transisi energi untuk mengatasi pemanasan global yang semakin parah. Menurut beliau, perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi gas rumah kaca dari pembakaran energi fosil sudah berada pada titik kritis. Oleh karena itu, transisi ke sumber energi yang lebih ramah lingkungan seperti energi terbarukan sangat diperlukan.
Prof. Yohannes menekankan bahwa transisi energi tidak hanya sekadar beralih dari sumber daya fosil ke energi terbarukan, tetapi juga mencakup perubahan paradigma dalam hal teknologi, kebijakan, dan cara kita mengelola sumber daya alam. Transisi ini harus dilakukan secara bertahap dan melibatkan semua sektor, baik pemerintah, sektor swasta, maupun masyarakat.
Salah satu poin penting yang disampaikan oleh Prof. Yohannes adalah bagaimana Indonesia, dengan kekayaan alam yang melimpah, dapat memanfaatkan potensi energi terbarukan, seperti tenaga surya, angin, dan geotermal, untuk menggantikan penggunaan energi fosil. Beliau juga menyoroti tantangan besar yang dihadapi negara berkembang dalam melakukan transisi energi, terutama dalam hal pendanaan dan teknologi yang masih terbatas.
Selain itu, Prof. Yohannes juga membahas pentingnya adaptasi terhadap bencana yang ditimbulkan oleh perubahan iklim. Dampak dari perubahan iklim, seperti bencana alam yang semakin intensif, perlu dihadapi dengan strategi mitigasi yang matang, seperti pembangunan infrastruktur yang tahan terhadap bencana dan peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pengurangan risiko bencana.
Beliau menambahkan bahwa langkah-langkah adaptasi harus mencakup pembangunan sistem peringatan dini, pelatihan masyarakat, dan kebijakan yang dapat mengurangi kerugian akibat bencana, serta memperkuat ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat yang rentan.
Kuliah umum ini tidak hanya menjadi ajang untuk menyimak informasi dari pembicara utama, tetapi juga menjadi kesempatan bagi peserta untuk berdiskusi langsung mengenai isu-isu yang dibahas. Sesi tanya jawab berlangsung sangat interaktif, dengan banyak pertanyaan yang datang dari mahasiswa, dosen, hingga tendik ITK. Beberapa pertanyaan yang muncul berkaitan dengan tantangan dan peluang dalam penerapan energi terbarukan di Indonesia, serta bagaimana institusi pendidikan seperti ITK dapat berperan dalam mendukung transisi energi ini.
Kuliah umum ini berhasil menarik perhatian banyak pihak di ITK, baik dari kalangan mahasiswa, dosen, maupun tendik. Antusiasme peserta terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan, menunjukkan bahwa topik mengenai transisi energi dan adaptasi terhadap perubahan iklim memang sangat diminati, khususnya dalam konteks Indonesia yang rawan terkena dampak perubahan iklim.
Kuliah umum ini memberikan pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya transisi energi sebagai upaya untuk menghambat pemanasan global serta perlunya langkah-langkah adaptasi dalam menghadapi bencana perubahan iklim. Prof. Yohannes Sardjono, dengan keahliannya, berhasil memberikan pandangan yang menyeluruh mengenai tantangan dan solusi yang perlu diambil untuk mewujudkan energi yang lebih ramah lingkungan. Semoga kuliah umum ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh civitas akademika di Institut Teknologi Kalimantan untuk terus aktif berperan dalam mendukung upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, serta berkontribusi dalam pengembangan solusi energi yang berkelanjutan.
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) mengadakan acara penting yang bertujuan untuk memberikan wawasan lebih mendalam tentang Beasiswa Bank Indonesia (BI) serta memperkenalkan konsep kelembagaan Bank Sentral dan pengelolaan uang rupiah kepada mahasiswa.
Edufair dan Talkshow SMAKENZA: Kesempatan Emas Mengenal Pendidikan Tinggi dengan ITK
SMK 1 Balikpapan sukses menggelar kegiatan Edufair dan Talkshow SMAKENZA yang menarik perhatian banyak siswa dari kelas 10 hingga 12. Salah satu acara yang paling dinantikan adalah Talkshow yang menghadirkan ITK (Institut Teknologi Kalimantan) sebagai sat
ITK Open House 2025: Saatnya Jelajahi Kampus Bersama ITK!
ITK Open House kembali lagi di tahun 2025! Buat kamu yang penasaran dengan dunia perkuliahan, ingin tahu lebih banyak tentang Institut Teknologi Kalimantan (ITK)