Siapa sangka, potongan kecil sabut dan cangkang kelapa sawit bisa menyimpan tenaga besar? Dengan sentuhan teknologi sederhana, limbah yang biasanya terbuang kini menjelma menjadi bahan bakar padat berdaya tinggi — biobriket, solusi energi hijau dari perkebunan tropis Indonesia.
Pesatnya revolusi industri membuat dunia semakin haus energi, sementara cadangan batu bara kian menipis dan dampak lingkungannya semakin meresahkan. Di tengah tantangan tersebut, limbah kelapa sawit yang selama ini kurang dimanfaatkan ternyata menyimpan potensi besar. Dari sabut dan cangkang kelapa sawit, muncul harapan baru berupa biobriket — bahan bakar padat ramah lingkungan yang berpeluang menjadi sumber energi berkelanjutan masa depan.
Penelitian yang dilakukan oleh Riza Hudayarizka, B.Sc., M.Sc., Raya Amalia, dan Ismi Khairunnissa Ariani, B.Sc., M.Sc. berfokus pada pembuatan biobriket ramah lingkungan dari limbah sabut dan cangkang kelapa sawit dengan menambahkan perekat kulit singkong. Penambahan perekat ini berfungsi untuk meningkatkan kekuatan dan kerapatan biobriket, sehingga dihasilkan bahan bakar padat yang efisien dan stabil.
Beragam komposisi diuji untuk menentukan kualitas biobriket terbaik berdasarkan parameter fisik dan termal. Hasil terbaik menunjukkan angka yang mengesankan: kadar air 8,05%, kadar abu 4,55%, volatile matter 26,55%, fixed carbon 60,85%, nilai kalor mencapai 6.600 kal/g, densitas 0,880 kg/m³, dan kuat tekan 1,125 MPa. Dengan karakteristik ini, biobriket yang dihasilkan padat, memiliki daya bakar tinggi, serta berpotensi besar menggantikan bahan bakar fosil.
Penelitian ini membuktikan bahwa biobriket berbahan limbah kelapa sawit memiliki potensi besar sebagai sumber energi terbarukan yang efisien dan ramah lingkungan. Dengan kualitas tinggi dan bahan baku yang melimpah di Indonesia, inovasi yang dikembangkan oleh Riza Hudayarizka, B.Sc., M.Sc., Raya Amalia, dan Ismi Khairunnissa Ariani, B.Sc., M.Sc. ini dapat menjadi solusi nyata untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil sekaligus mendukung pembangunan energi berkelanjutan di masa depan.
Penelitian dan Pengabdian
Penelitian dan Pengabdian
Mahasiswa ITK Hadirkan Inovasi Air Bersih dari Air Hujan di Balikpapan
Mahasiswa ITK mengembangkan sistem penampungan dan penyaringan air hujan di Balikpapan sebagai solusi inovatif untuk ketersediaan air bersih yang berkelanjutan.
ITK Gelar International Guest Lecture Bahas Kolaborasi Industri dan Kampus di Era Kompetisi Global
(FSTI) bekerja sama dengan Program Studi Teknik Elektro ITK serta PT Bumi Karya Mandiri menggelar International Guest Lecture
Dari Sampah Jadi Inovasi: Botol Plastik Berubah Jadi Filamen 3D Printer
Inovasi penelitian Ir. Alfian Djafar, S.T., M.T. mengubah botol plastik bekas menjadi filamen 3D printer ramah lingkungan, membuka peluang baru bagi ekonomi sirkular.