Balikpapan – Rektor Institut Teknologi Kalimantan (ITK), Prof. Agus Rubiyanto, turut hadir sebagai narasumber dalam forum diskusi publik "Rembuk Etam" yang diselenggarakan oleh Kaltim Post dan Balikpapan Televisi bekerja sama dengan Ikatan Alumni Universitas Brawijaya (IKA UB) Kaltim, Rabu (4/6). Forum ini mengangkat tema “Gratispol: Menakar Kontribusinya pada Pencapaian Asta Cita”, dan menghadirkan berbagai pemangku kepentingan untuk membedah program pendidikan gratis yang kini tengah dijalankan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur.
Dalam paparannya, Prof. Agus menyebutkan bahwa program Gratispol merupakan lompatan luar biasa dalam sejarah pembangunan pendidikan di Kaltim, yang tak hanya berdampak pada perluasan akses pendidikan, tetapi juga mampu menjadi katalis dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Kita bisa belajar dari negara-negara seperti Korea Selatan dan Jepang, yang berhasil lepas dari jebakan negara berpendapatan menengah karena kualitas perguruan tingginya. Dari sanalah lahir inovasi dan daya saing global. Maka Gratispol harus jadi awal yang kuat, dan lulusannya harus ‘naik kelas’ secara kualitas,” tegas Rektor ITK dalam diskusi tersebut.
Lebih lanjut, Prof. Agus mengungkapkan bahwa 80% mahasiswa di ITK merupakan putra-putri daerah Kalimantan Timur, sehingga program pendidikan gratis seperti Gratispol secara langsung akan berdampak besar terhadap masa depan pendidikan tinggi di Kaltim. Ia juga menekankan pentingnya keberlanjutan (sustainability) program ini agar manfaatnya dapat dirasakan hingga generasi mendatang.
Selain Rektor ITK, hadir pula narasumber dari berbagai latar belakang seperti Wakil Gubernur Kaltim Seno Aji, Deputi Kemenko PMK Prof. Warsito, Rektor Universitas Brawijaya Prof. Widodo, Rektor Universitas Mulawarman Prof. Abdunnur, Rektor Universitas Balikpapan Dr. Isradi Zainal, serta pengamat pendidikan dan anggota DPRD Kaltim.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, dalam sambutannya menyatakan bahwa Gratispol merupakan implementasi nyata dari cita-cita untuk memperkuat pembangunan SDM yang berkelanjutan, dan tidak hanya sekadar program populis. Dengan capaian Angka Partisipasi Murni (APM) SMA/SMK/MA yang masih berada di angka 72,37%, ia menekankan pentingnya intervensi kebijakan untuk mengejar target 100%.
Diskusi juga menggarisbawahi pentingnya sinergi antara pemerintah, masyarakat, institusi pendidikan negeri maupun swasta, serta dunia industri untuk menyukseskan visi besar ini. Apresiasi turut disampaikan oleh pemerintah pusat yang melihat Gratispol sebagai langkah progresif dan potensial menjadi model bagi provinsi lain di Indonesia.
Sebagai salah satu perguruan tinggi negeri yang berkembang pesat di wilayah timur Indonesia, ITK terus berkomitmen menjadi pusat pengembangan teknologi dan inovasi yang berakar kuat pada kebutuhan lokal, khususnya di Kalimantan Timur. Kehadiran program Gratispol memberi semangat baru bagi ITK dalam menjalankan misi pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat yang inklusif dan berkualitas.
Dengan momentum ini, ITK siap berperan aktif sebagai institusi akademik strategis yang menghasilkan lulusan unggul, berkarakter, dan relevan dengan kebutuhan pembangunan Ibu Kota Nusantara serta kawasan industri masa depan di Kalimantan.
X-CITE 2025: Seminar Hasil dan Pameran Tugas Akhir Teknik Elektro ITK
Pada hari Sabtu, 4 Mei 2025, Program Studi Teknik Elektro Institut Teknologi Kalimantan (ITK) sukses besar menyelenggarakan X-CITE 2025, sebuah seminar hasil dan pameran tugas akhir yang menampilkan beragam karya inovatif mahasiswa dan menarik perhatian l
Upacara Hari Pendidikan Nasional 2025 di ITK Berlangsung Khidmat dan Meriah dengan Nuansa Budaya
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melaksanakan Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat pagi, 2 Mei 2025, bertempat di halaman Laboratorium Terpadu (Labter) ITK.
ITK Perketat Pemeriksaan Peserta UTBK 2025 Demi Menjaga Keamanan dan Kejujuran Ujian
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menerapkan sistem pemeriksaan yang lebih ketat dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen ITK untuk menciptakan suasana ujian yang aman, nyaman, dan be