Perayaan Nyepi oleh Kerohanian dan Keluarga Mahasiswa Hindu ITK

by | Mar 18, 2018 | Berita-ITK

ITK News I Kerohanian

Balikpapan – Tim Pembina Kerohanian Hindu (TPKH) dan Keluarga Mahasiswa Hindu (KMH) Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melaksanakan persembahyangan bersama pada Acara Melasti pada hari Kamis, 15 Maret 2018 di Pantai SPN, Balikpapan. Melasti merupakan rangkaian hari raya Nyepi yang jatuh pada Sabtu, 17 Maret 2018.

“Hari Raya Nyepi yang merupakan pergantian tahun baru Saka dan tahun 2018 merupakan tahun baru Saka 1940. Nyepi tahun ini menjadi hari raya yang sangat special karena juga bertepatan dengan Hari Raya Saraswati yang merupakan hari yang diperingati sebagai turunnya ilmu pengetahuan,” papar Luh selaku Pembina TPKH ITK.

Secara garis besar ada 4 rangkaian upacara pada hari raya Nyepi:

  1. Melasti

Proses spritual keagamaan sebagai upaya penyucian alam semesta (Buana Agung) dan diri kita sendiri (Buana Alit) dari segala kotoran dan kejahatan akibat dari perputaran karma selama setahun, yang penuh intrik, gejolak, nafsu dan berbagai sisi negatif manusia.

  1. Tawur Kesanga

Penyelarasan alam semesta dan diri sendiri sehingga umat Hindu siap untuk melakukan Catur Brata penyepian yang jatuh tepat di hari Sabtu. Umat Hindu Balikpapan melaksanakan persembahyangan bersama di Pura Giri Jaya Natha pada hari Jumat, 15 Maret 2018. Pada persembahyangan ini, juga diisi pemberian informasi oleh Kapolres Balikpapan terkait tentang maraknya Hoax di kalangan masyarakat. Dan dihimbau masyarakat khususnya umat Hindu Balikpapan untuk tidak ikut serta menyebarkan berita-berita Hoax tersebut.

  1. Nyepi

Umat Hindu melaksanakan Catur Brata penyepian yang terdiri dari Amati Geni (tidak boleh menghidupkan api yang berhubungan dengan pengendalian hawa nafsu), Amati Karya (tidak boleh bekerja), Amati Lelungaan (tidak boleh bepergian) dan Amati Lelanguan (tidak boleh berpesta pora yang biasanya ditunjukkan dengan puasa selama 24 jam). Catur Brata penyepian ini merupakan kegiatan utama nyepi yang intinya merupakan renungan, evaluasi, kilas balik, serta intropeksi diri.

  1. Ngembak Geni

Merupakan tahapan akhir, yakni berkomunikasi dengan para pihak, masyarakat sekitar dengan jalan memohon maaf (Simakrama) yang dilandasi rada tulus ikhlas.

Hendaknya perayaan nyepi ini dijadikan momen untuk berintropeksi diri, merenungi kesalahan yang sudah diperbuat selama satu tahun sebelumnya, berusaha memperbaiki diri karena sesungguhnya hidup sebagai manusia merupakan kesempatan satu-satunya umat manusia untuk memperbaiki kehidupannya. Sesuai dengan kitab Sarasamusccaya, disebutkan:

‘Ri sakwening sarwa bhuta, iking janwa wwang juga wenang gumawayaken ikang cubhacubhakarma, kuneng panentasakane ring cubhakarma juga ikang acubhakarma phalaning dadi wwang’ (Sarasamuccaya Sloka 2).

‘Di antara semua makhluk hidup yang ada, hanya kelahiran sebagai manusialah yang dapat melaksanakan perbuatan baik ataupun buruk, tugas kita yang paling esensi adalah melebur/merubah perbuatan yang tidak baik menjadi baik, inilah konsekuensi kelahiran sebagai manusia’.

-end-

Luh Putri Adnyani untuk Humas ITK

 

Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content