Kutai Kartanegara - Institut Teknologi Kalimantan (ITK) terus berkomitmen dalam pengabdian masyarakat dengan meluncurkan inovasi sistem filtrasi air berbasis Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) dan Internet of Things (IoT) yang diperuntukkan bagi petani di Kelurahan Sungai Merdeka, Kecamatan Samboja Barat, Kabupaten Kutai Kartanegara. Inovasi ini diharapkan dapat memberikan solusi irigasi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kelurahan Sungai Merdeka telah lama mengandalkan air sungai sebagai sumber utama irigasi bagi petani. Namun, masalah kontaminasi air oleh mikroba patogen dan logam berat seperti besi, mangan, dan kadmium membuat kualitas air semakin merugikan pertanian. Mikroba seperti Escherichia coli, Salmonella, dan Vibrio cholerae, serta logam berat tersebut dapat merusak kualitas tanah dan tanaman, yang berdampak langsung pada hasil panen.
Sebagai solusi, ITK merancang sistem filtrasi air canggih yang menggabungkan teknologi penyaringan, PLTS, dan IoT. Sistem ini dilengkapi dengan bahan penyaring seperti pasir silika, karbon aktif, kerikil, dan zeolit yang efektif mengurangi kontaminasi mikroba dan logam berat. Untuk memastikan pasokan energi yang berkelanjutan, sistem ini didukung oleh PLTS off-grid berkapasitas 1650 WP yang mengoperasikan pompa air. Panel surya menyerap energi matahari, sementara baterai menyimpan energi untuk digunakan saat malam hari atau cuaca buruk.
Teknologi IoT yang terintegrasi memungkinkan pemantauan sistem secara real-time melalui website MANSUR. Melalui website ini, data seperti tegangan, arus, suhu, kelembaban, dan konsumsi energi dapat dipantau dengan mudah untuk memastikan kinerja optimal dari sistem filtrasi.
Pelaksanaan program ini dimulai pada bulan September hingga Desember 2024, dengan tahapan meliputi pengadaan barang, perancangan sistem, pengambilan sampel air, instalasi perangkat IoT dan PLTS, serta sosialisasi kepada masyarakat. Hasil pengujian di laboratorium menunjukkan bahwa sistem filtrasi ini efektif mengurangi kontaminasi mikroba patogen dan kandungan logam berat, yang memberikan dampak positif terhadap kualitas air dan produktivitas pertanian.
Pada 9 Desember 2024, tim ITK mengadakan sosialisasi kepada warga RT 07, Kelurahan Sungai Merdeka. Acara yang dihadiri oleh 28 warga ini memberikan edukasi tentang cara penggunaan dan perawatan sistem filtrasi berbasis PLTS dan IoT. Ketua RT 07, Bapak Nur Hasem, mengapresiasi teknologi ini dan berharap inovasi serupa dapat diterapkan di wilayah lain.
Sistem filtrasi berbasis PLTS dan IoT ini diharapkan dapat menjadi solusi berkelanjutan bagi petani di Kelurahan Sungai Merdeka, mengurangi dampak pencemaran air, dan meningkatkan efisiensi energi. ITK berharap bahwa inovasi ini dapat menginspirasi penerapan teknologi serupa di daerah lain, meningkatkan ketahanan pangan, dan melestarikan ekosistem serta kesehatan lingkungan secara keseluruhan.
Penulis: Marsa Naufal, Muhammad Iskandar Yusuf, Annisa Fatimatuz Zahrah, Ayuk Saroh Qarini, Adnan Dafa Raihan, Khoirul Erfanudin, Maulana Ibrahim, Muhammad Rozul Faza, Muhammad Fajar Rivaldi, Lindra Rahmad Rizqi Julian, Nur Sepliana Harfika, Muhammad Fathur Rozi, Joyce Felecya Sitinjak, Ilal Jannati Yumaroh, Johannes Martin Sinambela.
Upacara Hari Pendidikan Nasional 2025 di ITK Berlangsung Khidmat dan Meriah dengan Nuansa Budaya
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melaksanakan Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat pagi, 2 Mei 2025, bertempat di halaman Laboratorium Terpadu (Labter) ITK.
ITK Perketat Pemeriksaan Peserta UTBK 2025 Demi Menjaga Keamanan dan Kejujuran Ujian
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menerapkan sistem pemeriksaan yang lebih ketat dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen ITK untuk menciptakan suasana ujian yang aman, nyaman, dan be
Push Your Limit! Cerita Denistira Alumni ITK 2012 Bangun Karir di Industri Tambang
Denistira adalah bagian dari angkatan pertama Teknik Kimia ITK. Saat itu belum ada gedung megah, fasilitas lab seadanya, dan proses perkuliahan pun masih banyak tantangan teknis di sana-sini. Tapi justru dari sanalah, mental Denis ditempa. “Kondisi yang s