Semangat pantang menyerah dan mentalitas tangguh menjadi bekal utama Ahmad Ridho Akranata, alumni Teknik Material & Metalurgi ITK angkatan 2013, hingga kini ia berhasil meniti karier di industri manufaktur nasional. Saat ini, Ridho bekerja sebagai Product Development Engineer di PT. Komatsu Remanufacturing Asia, sebuah perusahaan yang berfokus pada pengembangan dan inovasi di bidang remanufaktur.

Perjalanan Kuliah di “Kampus Perjuangan”

Ridho masih ingat jelas bagaimana masa awal berdirinya Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Fasilitas yang serba terbatas, listrik yang masih mengandalkan genset, hingga suara tiang pancang yang terdengar saat proses belajar, tidak pernah menyurutkan semangatnya.

“Selama 4 tahun kuliah di ITK, selain mengikuti perkuliahan saya juga aktif menjadi asisten laboratorium dan ikut berorganisasi. Walaupun banyak keterbatasan, justru hal itu membuat kami semakin bersemangat karena merasa menjadi pionir ITK,” kenangnya.

ITK Membentuk Kepribadian dan Pola Pikir

Bagi Ridho, ITK bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga tempat yang membentuk karakter. Ia belajar untuk tidak cepat menyerah, mampu mencari solusi dari setiap permasalahan, serta mengasah kemampuan bekerja secara terstruktur.

“Sebagai seorang introvert, saya belajar banyak di ITK. Mulai dari presentasi, berorganisasi, hingga berkoordinasi dengan orang lain. Hal-hal itu sangat membantu saya di dunia kerja,” tuturnya.

Nilai Penting yang Dibawa ke Dunia Kerja

Attitude dan mental tangguh menjadi nilai utama yang selalu Ridho bawa sejak kuliah. Di dunia kerja, ia ditantang untuk selalu mencari solusi dengan biaya yang efektif dan efisien, khususnya di bidang engineering yang sangat menekankan cost reduction.

Selain itu, keterampilan mengelola prioritas pekerjaan yang ia latih sejak kuliah juga terbukti berguna. “Menentukan prioritas sangat penting agar pekerjaan bisa selesai tepat waktu,” jelasnya.

Inovasi dan Prestasi di Dunia Kerja

Perjalanan karier Ridho tak lepas dari berbagai inovasi dan pencapaian gemilang. Ia berhasil meraih penghargaan di tingkat nasional hingga internasional, di antaranya:

• Golden Medal (1st Winner) lomba inovasi antar Komatsu Group seluruh dunia (2023).
• 3x Best Story Lomba Inovasi antar Komatsu Group Indonesia (2022–2024).
• 2x Grand Finalis lomba inovasi antar Group United Tractors seluruh Indonesia (2022, 2024).
• Grand finalis lomba inovasi antar seluruh perusahaan Astra (2023)
• Best Presenter lomba inovasi antar Komatsu Group Indonesia (2025).
• 2x Best Employee PT. Komatsu Remanufacturing Asia kategori Generalis 2 (2023, 2024).

Deretan prestasi ini membuktikan bahwa alumni ITK mampu bersaing, bahkan di level internasional.

Alumni ITK: Tangguh dan Inovatif

Menurut Ridho, kelebihan alumni ITK terletak pada mentalitas tangguh dan inovatif. “Dengan kampus yang baru berdiri dan fasilitas yang terbatas, alumni ITK terbiasa menghadapi tantangan. Itu yang membentuk mental tahan banting dan inovatif,” ujarnya.

Lebih jauh, Ridho menekankan bahwa perguruan tinggi pada dasarnya adalah tempat untuk membangun pola pikir, melatih cara pandang terhadap masalah, serta memperluas jaringan pertemanan maupun profesional. Seberapa jauh seseorang bisa melangkah sangat ditentukan oleh individu itu sendiri, bukan semata-mata hanya dengan nama besar kampus.

“Saya ingin mahasiswa ITK percaya diri dan bangga menjadi bagian dari ITK. Jangan pernah merasa kalah hanya karena nama kampus. Yang terpenting adalah bagaimana kita membangun kemampuan, mentalitas, dan kontribusi nyata yang bisa dibawa ke dunia kerja,” tambahnya.

Pesan untuk Mahasiswa ITK

Ridho menekankan bahwa perjalanan hidup bukan hanya tentang diterima atau tidaknya seseorang di suatu tempat, melainkan tentang bagaimana kita bisa terus berkembang dengan mengeluarkan potensi terbaik yang dimiliki.

“Dimanapun kamu berada, kamu sebenarnya sedang berkompetisi dengan dirimu sendiri. Kompetisi bukan hanya soal menang atau kalah, tetapi tentang bagaimana kamu mampu mengeluarkan semua kemampuan terbaikmu untuk menunjukkan potensi yang sesungguhnya,” pesannya.

Sebagai penutup, Ridho menitipkan satu pesan penting:
“Mari bukan hanya bangga pada nama besar kampus, tapi juga bangga saat kontribusi kita menjadikan kampus semakin besar.”