Bayangkan sebuah bahan alami yang multifungsi: mampu mengendalikan kadar gula darah, membantu program diet, dan menjadi andalan di industri pangan. Bahan itu benar-benar ada, dan namanya adalah glukomanan. Polisakarida alami ini melimpah ditemukan dalam umbi porang (Amorphophallus muelleri).
Glukomanan adalah serat larut yang kaya manfaat untuk kesehatan dan industri makanan. Namun, ada tantangan besar di baliknya: bagaimana cara mengisolasi glukomanan ini agar menghasilkan produk yang paling murni dan berkualitas tinggi?
Untuk menjawab tantangan tersebut, sebuah penelitian yang dipimpin oleh Anggela, S.TP., M.Sc., M.Sc. , seorang dosen Teknologi Pangan dari Institut Teknologi Kalimantan , melakukan uji perbandingan dua metode isolasi yang berbeda. Tujuannya jelas: menemukan cara terbaik untuk mengekstrak "emas" dari umbi porang segar.
Dua metode yang diuji adalah:
Hasil dari kedua metode ini kemudian dibandingkan dengan glukomanan yang diekstrak menggunakan metode kering dari penelitian sebelumnya.
Hasil penelitian ini sungguh menarik. Metode GPA7 terbukti menghasilkan kadar glukomanan paling tinggi, mencapai 82,79%. Ini jauh melampaui metode GPE5 yang hanya menghasilkan 44,41% dan GPE7 yang sebesar 69,12%. Meski glukomanan dari metode GPA7 memiliki kelarutan yang lebih rendah dibanding metode GPE, keunggulannya terletak pada kadar glukomanan yang lebih tinggi dan kadar lemak yang rendah (7,2%).
Penelitian ini membuktikan bahwa metode isolasi menggunakan pelarut air (GPA7) adalah cara paling efektif untuk memaksimalkan nilai tambah dari umbi porang segar. Ini sekaligus membuka peluang besar dalam pengembangan produk pangan fungsional baru. Dengan temuan ini, kita melihat bagaimana potensi lokal dari Kalimantan Timur dapat diubah menjadi inovasi global yang bermanfaat bagi banyak orang.
Penelitian dan Pengabdian
Penelitian dan Pengabdian
Mahasiswa ITK Hadirkan Inovasi Air Bersih dari Air Hujan di Balikpapan
Mahasiswa ITK mengembangkan sistem penampungan dan penyaringan air hujan di Balikpapan sebagai solusi inovatif untuk ketersediaan air bersih yang berkelanjutan.
ITK Gelar International Guest Lecture Bahas Kolaborasi Industri dan Kampus di Era Kompetisi Global
(FSTI) bekerja sama dengan Program Studi Teknik Elektro ITK serta PT Bumi Karya Mandiri menggelar International Guest Lecture
Dari Sampah Jadi Inovasi: Botol Plastik Berubah Jadi Filamen 3D Printer
Inovasi penelitian Ir. Alfian Djafar, S.T., M.T. mengubah botol plastik bekas menjadi filamen 3D printer ramah lingkungan, membuka peluang baru bagi ekonomi sirkular.