Balikpapan, 4 Oktober 2025 – Dalam rangkaian acara Wisuda ke-19 Institut Teknologi Kalimantan (ITK), hadir sebuah sesi orasi ilmiah yang disampaikan oleh Ferdinan Sihombing, Kepala Wilayah Bursa Efek Indonesia (BEI) Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara. Membawakan materi bertajuk “Transformasi Pasar Modal Indonesia: Peluang dan Tantangan Generasi Muda di Kalimantan”, Ferdinan memberikan wawasan luas mengenai perkembangan pasar modal nasional serta pentingnya keterlibatan generasi muda dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Dalam paparannya, Ferdinan menekankan bahwa Indonesia merupakan salah satu kekuatan besar di kawasan ASEAN dengan populasi mencapai 40% dari total penduduk ASEAN serta kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (GDP) regional. Didukung dengan sumber daya alam melimpah, posisi strategis, serta iklim investasi yang kondusif, Indonesia memiliki peluang besar untuk terus memperkuat perannya dalam perekonomian global.

Lebih lanjut, Ferdinan menjelaskan bahwa pasar modal bukan hanya tempat untuk perdagangan saham, obligasi, maupun reksa dana, tetapi juga berfungsi sebagai sarana investasi bagi masyarakat, penyedia lapangan kerja, hingga sumber pembiayaan penting bagi pengusaha dan negara. Data terbaru menunjukkan bahwa hingga September 2025 terdapat lebih dari 955 perusahaan tercatat di BEI, dengan kapitalisasi pasar mencapai lebih dari Rp14.890 triliun dan jumlah investor domestik yang terus meningkat hingga 18,6 juta investor.

Fenomena menarik yang diungkap adalah meningkatnya partisipasi generasi muda dalam pasar modal. Saat ini, investor berusia di bawah 30 tahun mendominasi jumlah investor ritel domestik, yang menandakan adanya pergeseran menuju kesadaran finansial di kalangan mahasiswa dan profesional muda. Ferdinan menekankan bahwa tren ini harus terus didorong agar generasi muda, khususnya di Kalimantan, tidak hanya menjadi penonton tetapi juga pelaku aktif dalam transformasi ekonomi melalui pasar modal.

Selain itu, Ferdinan juga menyinggung tentang potensi besar pasar modal syariah di Indonesia, yang saat ini telah mencatat pertumbuhan signifikan baik dari sisi jumlah emiten maupun investor. Hal ini membuka ruang lebih luas bagi kalangan muda yang ingin berinvestasi sesuai prinsip syariah.

Di akhir orasinya, Ferdinan berpesan kepada para wisudawan ITK untuk memanfaatkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan jaringan yang mereka miliki guna ikut serta membangun perekonomian bangsa. Menurutnya, generasi muda Kalimantan memiliki peluang besar untuk berkontribusi, tidak hanya sebagai tenaga profesional di berbagai sektor, tetapi juga sebagai investor dan penggerak inovasi dalam pasar modal Indonesia.

“Pasar modal adalah milik kita semua. Generasi muda harus berani mengambil peran, tidak hanya di tingkat nasional, tetapi juga menjadi motor penggerak ekonomi daerah. Kalimantan memiliki potensi besar, dan masa depan ada di tangan kalian,” tegas Ferdinan.

Dengan hadirnya orasi ilmiah ini, Wisuda ke-19 ITK tidak hanya menjadi momen perayaan kelulusan, tetapi juga wahana inspirasi untuk menyiapkan lulusan yang siap bersaing dan berkontribusi dalam pembangunan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.