Detail Berita

Membongkar Batas Alamiah Kunyit: Teknologi Plasma Dingin untuk Akselerasi Difusi Senyawa Bioaktif

Humas ITK 5 November 2025 13.40
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini:

Apa jadinya jika senyawa aktif dari tanaman herbal seperti kunyit bisa diekstraksi lebih cepat, lebih efisien, dan tanpa panas berlebih hanya dengan “api dingin” yang nyaris tak terlihat? Dian Mart Shoodiqin memperkenalkan teknologi plasma dingin sebagai solusi inovatif yang mampu mempercepat proses ekstraksi tanpa merusak kualitas bahan alami.

Menuju Ekstraksi yang Ramah Lingkungan

Dalam beberapa tahun terakhir, tren global menunjukkan peningkatan minat terhadap metode ekstraksi bahan alam yang efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. Metode tanpa pelarut kimia serta tanpa pemanasan berlebih menjadi fokus utama bagi peneliti di bidang pangan dan kesehatan. Menjawab tantangan ini, Dian Mart Shoodiqin mengembangkan penelitian tentang teknologi plasma dingin, khususnya tipe Dielectric Barrier Discharge (DBD). Namun, di Indonesia, penerapan teknologi ini pada bahan fungsional seperti kunyit (Curcuma longa) masih terbatas dan perlu dikembangkan lebih lanjut.

Kilat Mini yang Mengubah Bahan Alami

Plasma dingin tipe DBD bekerja layaknya “kilat mini” yang mampu mengubah sifat permukaan bahan tanpa menyebabkan kenaikan suhu yang signifikan. Ketika diaplikasikan pada serbuk kunyit, paparan plasma menciptakan peluang besar dalam meningkatkan kelarutan zat aktif di dalam air tanpa memerlukan pelarut kimia atau proses pemanasan yang bisa merusak kualitas senyawa bioaktif. Melalui risetnya, Dian menunjukkan bahwa plasma dingin dapat menjadi teknologi ekstraksi yang lebih aman, cepat, dan efisien.

Dampak Langsung bagi Industri Pangan dan Kesehatan

Proses modifikasi gugus fungsi oleh plasma membuat kunyit menjadi lebih mudah larut dan lebih “ramah air”. Hasilnya, bahan ini menjadi lebih mudah diolah untuk kebutuhan industri pangan dan kesehatan, terutama pada produksi minuman herbal dan suplemen alami. Teknologi ini juga hemat energi dan dapat dikembangkan dengan sumber daya lokal, memperkuat kemandirian inovasi nasional di bidang teknologi bahan alam.

Menatap Masa Depan: Plasma Dingin untuk Kemandirian Inovasi

Plasma dingin bukan sekadar alat sterilisasi, ia adalah pintu menuju inovasi pengolahan bahan alam yang lebih cerdas dan berkelanjutan. Dengan riset yang terus dikembangkan, teknologi ini berpotensi besar untuk mendukung kedaulatan teknologi dan kesehatan masyarakat Indonesia di masa depan.

Berita Terbaru

Example_News.webp Prestasi

MAN Insan Cendekia Paser Lakukan Kunjungan Studi Kolaboratif ke Institut Teknologi Kalimantan (ITK)

Institut Teknologi Kalimantan (ITK) kembali menerima kunjungan studi kolaboratif dari MAN Insan Cendekia (IC) Paser

Example_News.webp Prestasi

Mahasiswa ITK Raih Juara 1 di Kreativesia 2025: Inovasi “Recraft” Hadirkan Solusi Cerdas untuk Sampah Kota Balikpapan

Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan (ITK)

Example_News.webp Berita
a few mins ago
Butuh Bantuan? Tanya Kami