Balikpapan, Kalimantan Timur – Zaky Dio Akbar Pangestu, mahasiswa Teknik Informatika dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK), saat ini sedang menjalani program magang industri selama lima bulan di Ozy Games, sebuah studio game lokal di Penajam Paser yang dikenal dengan pendekatan kreatifnya dalam menggabungkan budaya Indonesia ke dalam game independen. Magangnya, yang dimulai pada akhir Februari dan akan berakhir pada akhir Juli, telah menempatkannya di garis depan proyek pengembangan game yang signifikan.
Ozy Games memiliki reputasi dalam mengembangkan judul-judul game yang melestarikan budaya lokal, seperti "Pulang: Insanity," sebuah game horor yang kental dengan tradisi Kalimantan, dan "Buramato," proyek lain yang sedang dalam pengembangan dengan tema budaya serupa.
Zaky memimpin tim beranggotakan empat orang, dengan mengambil peran multifungsi sebagai Project Manager, Game Designer, dan Backend Developer. Rekan satu timnya dari Teknik Informatika meliputi Nopal Andrian, yang bertindak sebagai 3D Artist dan Frontend Developer, serta Diva Rajestiadi, yang juga berkontribusi sebagai Project Manager dan Game Designer. Tim ini juga mendapat manfaat dari kolaborasi dengan Marcelina Agustina dari program studi Desain Komunikasi Visual (DKV), yang berspesialisasi sebagai 2D/3D Artist, khususnya dalam desain karakter.
Selama magang mereka, Zaky dan timnya terlibat langsung dalam pengembangan "Dunia Sebrang," sebuah game survival horror yang ambisius dengan nuansa fantasi gelap. Proyek ini mengambil inspirasi dari game seperti "Little Nightmares" dan kisah-kisah mistis kaya yang populer di Kalimantan.
"Dunia Sebrang" mengisahkan perjalanan Devina, seorang siswi SMP Nusa Cipta yang menemukan dirinya terjebak di sekolah yang perlahan bertransformasi menjadi gerbang menuju dunia supranatural. Ditemani sahabatnya Rara, Devina berusaha memecahkan misteri di balik serangkaian peristiwa menyeramkan di sekolahnya dan mencari Rara, yang telah diculik oleh musuh di dalam game. Game ini sangat menekankan budaya Kalimantan melalui pemilihan karakter hantu lokal, benda pusaka mistis, dan lokasi-lokasi keramat yang menjadi latar belakang cerita. Pendekatan ini tidak hanya meningkatkan elemen horor tetapi juga memperkenalkan pemain pada mitos-mitos lokal yang kaya akan kearifan budaya.
Pengembangan "Dunia Sebrang" mengintegrasikan berbagai elemen gameplay seperti petak umpet, kejar-kejaran, dan interaksi objek. Inovasi utama adalah penerapan sistem pencahayaan dinamis berdasarkan ketakutan pemain (menggunakan Expanding Shockwave Lighting dan Dynamic Radial Light Expansion), yang terhubung dengan AI musuh. Sistem ini memungkinkan musuh bereaksi terhadap radius cahaya ketakutan pemain, meningkatkan ketegangan permainan. Tujuannya adalah agar "Dunia Sebrang" tidak hanya menawarkan pengalaman horor yang mendalam tetapi juga berfungsi sebagai media interaktif untuk memperkenalkan kekayaan mitologi Kalimantan kepada khalayak luas melalui visual dan gameplay yang menarik.
Zaky berbagi wawasannya tentang magang, menyoroti proses produksi profesional game indie—mulai dari konseptualisasi dan riset referensi hingga pembuatan aset visual, desain mekanik gameplay, serta integrasi elemen audio, pencahayaan, dan AI. Ia menemukan lingkungan tim yang terbuka untuk pertukaran ide sangat menarik, memungkinkan setiap anggota untuk mengusulkan konsep, berdiskusi langsung dengan pembimbing (Bang Ozy dan Bang Rafi), dan menerjemahkan ide-ide menjadi prototipe game.
Salah satu kegiatan yang paling menarik adalah riset mendalam tentang budaya horor Kalimantan. Tim mengumpulkan referensi mengenai mitos lokal, jenis hantu lokal, benda pusaka, dan situs bersejarah dengan makna mistis. Proses ini menantang, karena mereka harus mengadaptasi elemen budaya ke dalam narasi game sambil menghormati nilai-nilai lokal dan menjaga pengalaman yang mendebarkan bagi pemain.
Zaky juga menekankan pentingnya diskusi tim selama rapat kemajuan, di mana pengalaman dan wawasan yang dibagikan oleh para pendiri terbukti sangat berharga untuk pertumbuhan mereka sebagai pengembang game. Selain itu, ia memperoleh keterampilan penting dalam manajemen waktu dan komunikasi tim, terutama dalam menyeimbangkan perannya sebagai Project Manager dan Game Designer, mengawasi diskusi, merancang mekanik gameplay, dan memantau kemajuan teknis tim. Ia belajar bagaimana menyusun narasi game dengan cermat dan menerjemahkannya ke dalam game, serta proses debugging dan mencari konsultasi tentang gameplay, objek 3D, lingkungan, dan optimasi objek 3D.
Fakultas Pembangunan Berkelanjutan Gelar GERMAS dengan Senam Ling Tien Kung
Fakultas Pembangunan Berkelanjutan ITK sukses menggelar kegiatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dengan senam terapi Ling Tien Kung, dihadiri pimpinan kampus, sebagai komitmen membangun manusia yang sehat secara fisik dan mental.
Magang Zaky Dio Akbar Pangestu di Ozy Games menampilkan seorang mahasiswa ITK yang memimpin pengembangan game horor survival "Dunia Sebrang", yang secara inovatif memadukan mitologi Kalimantan dengan gameplay canggih, sekaligus mengasah kemampuan manajeri
Dua mahasiswa Program Studi Teknik Kimia Institut Teknologi Kalimantan (ITK) kembali menorehkan prestasi gemilang dalam ajang Lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat Kecamatan Balikpapan Utara Tahun 2025. Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Pemeri