Bidikmisi, Solusi Putus Rantai Kemiskinan

by | Oct 5, 2019 | Berita-ITK

BIDIKMISI merupakan bantuan biaya pendidikan bagi calon mahasiswa tidak mampu secara ekonomi dan memiliki potensi akademik baik untuk menempuh pendidikan di perguruan tinggi pada program studi unggulan sampai lulus tepat waktu. Institut Teknologi Kalimantan mengadakan kegiatan bertajuk “Diseminasi Bidikmisi ITK Angkatan 2019” dengan tujuan memberikan informasi terkait Beasiswa Bidikmisi dan kebijakan di dalamnya. Diseminasi kali ini diselenggarakan pada 5 Oktober 2019 di Aula Gedung A Institut Teknologi Kalimantan. Dalam gelarannya yang pertama kali ini, menyajikan narasumber Nurul Widiastuti, S.Si, M.Si, Ph.D selaku Wakil Rektor Bidang Akademik  dan Drs. Imam Safi’i selaku Kepala Bagian Akademik dan Perencanaan. Kegiatan ini diikuti oleh 363 Mahasiswa penerima bidikmisi tahun 2019 dari 980 Mahasiswa Institut Teknologi Kalimantan. Salah satu misi dan tujuan Bidikmisi adalah memutus rantai kemiskinan dengan memberikan akses dan kesempatan belajar di Perguruan Tinggi untuk masyarakat Indonesia yang kurang mampu, namun memiliki prestasi akademik yang baik.

Kegiatan ini diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi oleh Nurul Widiastuti, S.Si, M.Si, Ph.D yang berjudul “Hak dan Kewajiban Mahasiswa Penerima Bidikmisi”. Dalam materinya Ibu Nurul mengatakan bahwa penghentian penerima bidikmisi dilakukan apabila mahasiswa telah meninggal dunia, mengundurkan diri, dikeluarkan dari Institut Teknologi Kalimantan, melanggar ketentuan kontrak kinerja, dan tidak memenuhi IPK minimal yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi.

Memasuki materi kedua, hadir Kepala Bagian Akademik dan Perencanaan Drs. Imam Safi’i yang membawa tema Kebijakan Bidikmisi tahun 2019. Dalam penyampaiannya beliau menuturkan “Adek-adek telah beruntung karena bantuan bidikmisi telah naik yang awalnya Rp 650.000/bulan menjadi Rp 700.000/bulan, jadi tetap semangat belajar, usahakan IPK minimal 3.00 supaya mendapatkan predikat cumlaude, dan mudah-mudahan ITK menjadi salah satu perguruan tinggi yang harus dikembangkan apalagi dekat dengan Ibukota dan semoga Pemerintah Pusat menetapkan ITK sebagai Proyek Strategis Nasional dan gedungnya bukan hanya A-F melainkan pada tahun 2020 akan ada dana SBSN  untuk Gedung Laboratorium, dan tidak lupa akan diproses dengan cepat  gerbang ITK yang berlokasi di KM 14” pungkas Drs. Imam Safi’i dalam penyampaian materinya.

Pada penghujung acara ditampilkan video interaktif untuk menyemangati Mahasiswa agar tetap belajar dan bermimpi meraih cita-cita. Ibu Nurul mengatakan setiap ia melihat video yang menampilkan kondisi anak bidikmisi, beliau selalu sedih dan mengeluarkan air mata. “Sempat saya melihat Mahasiswa ITK yang mengundurkan diri, karena berbagai kondisi seperti keadaan orang tuanya yang sakit sehingga harus bekerja memenuhi kehidupan sehari-hari, namun saya selalu mengatakan kepada Mahasiswa tersebut untuk terus bertahan, 4 tahun saja sampai lulus walaupun kondisinya begitu sulit, karena kuliah adalah cara untuk memutus rantai kemiskinan” pungkas Nurul Widiastuti, S.Si, M.Si, Ph.D (Wakil Rektor Bidang Akademik).

Disamping itu ditampilkan video mengenai cara mendapatkan beasiswa LPDP Afirmasi (Bidikmisi) yang hanya bisa didaftar oleh mahasiswa alumni bidikmisi yang terdiri dari beberapa persyaratan berupa membuat essay, IPK di atas 3,50 dan sebagainya. Acara dilanjut sesi tanya jawab dari mahasiswa.  Salah satu mahasiswa bertanya mengenai mekanisme penerima bidikmisi yang mendapatkan biaya kedatangan kemudian Pak Imam mengatakan untuk yang belum mendapatkan biaya kedatangan bisa memberikan bukti kedatangan baik kuitansi, boarding pass jika pesawat, dan tiket baik travel maupun kapal dan diserahkan ke Loket 3 Pelayanan akademik.

“Kendala keterlambatan uang saku Bidikmisi dikarenakan masih banyak proses administrasi dan proses ini bersifat terpusat sehingga butuh waktu untuk penyaluran bidikmisi tersebut, dan untuk mahasiswa yang mengetahui adanya kecurangan bidikmisi silahkan melaporkan di Loket 3 Pelayanan akademik, agar cepat diverifikasi” Pungkas Ibu Nurul saat diwawancarai oleh Tim Humas ITK.

 

Tim Humas|KNK

Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content