Detail Berita

ITK Dorong Ekonomi Sirkular Lewat Biodiesel Berbahan Minyak Jelantah

Humas ITK 30 Juli 2025 10.00
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini:

Siapa sangka, minyak goreng bekas yang sering kita buang ternyata menyimpan potensi besar sebagai sumber energi alternatif? Lewat inovasi biodiesel, minyak jelantah kini bisa diubah menjadi bahan bakar ramah lingkungan yang mendukung bumi lebih hijau. Di balik tetesan minyak bekas, ada peluang besar untuk menyelamatkan bumi.

Limbah di Dapur, Masalah Global

Setiap kali kita selesai menggoreng ayam, tempe, atau camilan favorit lainnya, sisa minyak goreng seringkali berakhir di wastafel atau selokan. Padahal, minyak jelantah bukan sekadar limbah biasa, ia bisa menjadi penyebab penyumbatan saluran air, pencemaran tanah, hingga kerusakan ekosistem air. Tak hanya itu, peningkatan konsumsi energi berbasis fosil pun membuat dunia semakin panas akibat emisi karbon yang terus meningkat. Di tengah krisis iklim dan kebutuhan energi yang melonjak, muncul praktik baik yaitu mengubah minyak jelantah menjadi biodiesel bahan bakar ramah lingkungan yang bisa jadi penyelamat bumi sekaligus kantong masyarakat. Penelitian ini dipimpin oleh salah satu dosen Teknik Kimia di Institut Teknologi Kalimantan, Dr.Eng. Lusi Ernawati, S.T.M.Sc. atau yang akrab dipanggil Ibu Lusi.

Perjalanan Ajaib Minyak Jelantah

Minyak goreng bekas yang biasanya dianggap tak berguna, ternyata bisa diolah menjadi bahan bakar untuk kendaraan diesel. Prosesnya dilakukan melalui reaksi kimia bernama transesterifikasi, yang mengubah minyak bekas menjadi biodiesel. Bahan bakar ini punya sifat mirip solar, namun jauh lebih ramah lingkungan. Penggunaannya tidak memerlukan perubahan besar pada mesin bahkan bisa langsung dipakai atau dicampur dengan solar biasa.

Menurut riset, penggunaan biodiesel dari minyak jelantah bisa mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 85% yang artinya, kita tak hanya mengurangi limbah, tetapi juga membantu menekan pemanasan global. Di Indonesia sendiri, potensi minyak jelantah luar biasa besar. Setiap tahun, jutaan liter minyak goreng bekas dihasilkan dari dapur rumah tangga, restoran, hingga industri. Jika diolah dengan baik, potensi ini bisa menjadi sumber energi terbarukan yang murah, bersih, dan berdaya guna.

Lima Fakta Menarik tentang Biodiesel dari Minyak Jelantah

1. Kurangi Limbah, Cegah Polusi. Satu liter minyak jelantah yang dibuang sembarangan bisa mencemari hingga 1.000 liter air bersih. Mengolahnya jadi biodiesel membantu menyelamatkan lingkungan dari pencemaran.

2. Energi yang Melimpah dari Sampah Dapur. Indonesia menghasilkan sekitar 3 juta kiloliter minyak jelantah setiap tahun. Jumlah ini cukup besar untuk memenuhi sebagian kebutuhan bahan bakar nasional.

3. Bersih dan Tidak Ganggu Pangan. Biodiesel dari jelantah tidak bersaing dengan industri pangan karena menggunakan limbah, bukan minyak sawit segar.

4. Biaya Rendah, Nilai Ekonomi Tinggi. Produksi biodiesel dari jelantah lebih hemat dibanding minyak baru, sekaligus membuka lapangan kerja dan mendorong ekonomi sirkular di masyarakat.

5. Langsung Pakai di Mesin Diesel. Tanpa modifikasi mesin, biodiesel bisa langsung digunakan seperti lewat campuran B20 (20% biodiesel) yang sudah mulai dipakai di Indonesia.

Ubah Cara Pandang Jelantah Bukan Limbah, Tapi Aset

Biodiesel dari minyak jelantah bukan sekadar inovasi teknologi, tapi juga langkah konkrit menjaga lingkungan dan memperkuat ketahanan energi nasional dengan mengubah minyak sisa dari dapur bisa menjadi solusi atas polusi dan krisis energi. Saatnya kita mengubah cara pandang dari membuang jadi mengumpulkan, dari limbah jadi bahan bakar.

Apresiasi yang setinggi-tingginya disampaikan kepada Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendiktisaintek) atas dukungan finansial dalam skema Hibah Kolaborasi Penelitian Strategis (KATALIS) dengan nomor hibah: 001/E5/PG.02.00/PL.BATCH.2/2024. 

Dari minyak bekas, mari kita bangun masa depan yang bersih dan berkelanjutan. Karena setiap tetes jelantah bisa jadi bahan bakar perubahan.


Berita Terbaru

Example_News.webp Berita

ITK Tegas dan Transparan: Satgas PPKPT Resmi Dibentuk

Melalui pembentukan Satgas PPKPT ini, ITK menegaskan jati dirinya sebagai kampus yang siap dan responsif terhadap isu kekerasan

Example_News.webp Prestasi

Mahasiswa ITK Raih Juara 2 Nasional di Sharia Economic Competition UPN Veteran Jakarta dengan Inovasi “JEMPOL”

Juara 2 Nasional dalam ajang Sharia Economic Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ)

Example_News.webp Berita

Peresmian FSTI Co-Learning Space dan English Speaking Zone: Kolaborasi ITK dan PT Telkom Hadirkan Ruang Belajar Hijau dan Inspiratif

Artikel ini membahas peresmian FSTI Co-Learning Space dan English Speaking Zone di Institut Teknologi Kalimantan (ITK), hasil kolaborasi dengan PT Telkom Indonesia untuk menciptakan ruang belajar yang inovatif, kolaboratif, dan berwawasan global.

a few mins ago
Butuh Bantuan? Tanya Kami