Balikpapan, 3 Desember 2025 —  Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menyelenggarakan Workshop Penghapusan Barang Milik Negara (BMN) sebagai bagian dari upaya meningkatkan kapasitas pengelolaan aset di lingkungan perguruan tinggi. Kegiatan ini berlangsung di ruang Auditorium Gedung A, mulai pukul 08.30 hingga selesai. Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum serta jajaran pimpinan di ITK lainnya, serta peserta workshop dari berbagai unit di ITK. Kegiatan ini juga menghadirkan dua narasumber dari Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Balikpapan, yakni Angga Adi Kusuma dan M. Fajarudin.

Workshop dibuka dengan sambutan oleh Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Umum, Ir. Khakim Ghozali, M.MT.. Dalam sambutannya, beliau menegaskan komitmen ITK untuk terus memperkuat tata kelola aset negara yang transparan, akuntabel, dan sesuai ketentuan perundang-undangan.

Para narasumber menyampaikan materi secara komprehensif mengenai prinsip, proses, dan ketentuan teknis penghapusan BMN, termasuk subjek dan objek penghapusan, alasan penghapusan seperti kerusakan berat, tidak sesuai kebutuhan organisasi, hingga keadaan kahar (force majeure). Peserta juga mendapatkan penjelasan tentang hubungan antara penghapusan BMN dengan tahapan lain dalam siklus pengelolaan aset, serta alur penetapan keputusan penghapusan baik pada level Pengguna Barang maupun Pengelola Barang.

Selain aspek penghapusan, workshop turut mengulas materi mengenai pemindahtanganan BMN mencakup penjualan, tukar menukar, hibah, serta penyertaan modal pemerintah. Penjelasan ini memberikan gambaran menyeluruh kepada peserta mengenai berbagai mekanisme optimalisasi aset negara yang dapat diterapkan oleh satuan kerja, termasuk perguruan tinggi negeri seperti ITK.

Setelah pemaparan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi diskusi yang dipandu oleh moderator, Dini Septiantoro. Peserta aktif mengajukan pertanyaan mengenai kasus nyata yang terjadi di unit masing-masing, seperti aset rusak berat, barang hilang, hingga penanganan peralatan laboratorium yang tidak lagi berfungsi.

Narasumber memberikan penjelasan teknis sekaligus klarifikasi terhadap beberapa prosedur yang kerap menjadi kendala di lapangan. Sesi ini menjadi kesempatan penting bagi peserta untuk memperoleh pemahaman praktis sekaligus menyamakan persepsi terkait pelaksanaan penghapusan BMN.

Kegiatan ini diharapkan membantu ITK meningkatkan kualitas tata kelola BMN, mulai dari perencanaan, penatausahaan, hingga pemutakhiran data aset. Di akhir acara, para peserta menyampaikan apresiasi atas kehadiran narasumber dan kesempatan meningkatkan pemahaman mengenai pengelolaan aset negara yang baik, benar, dan berintegritas.