Detail Berita

KKN ITK di Balikpapan Utara: Inovasi Pestisida dan Atraktan Ramah Lingkungan untuk Jambu Kristal

Humas ITK 5 Agustus 2025 11.00
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini:

Balikpapan, Juni 2025 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Teknologi Kalimantan (ITK) sukses melaksanakan program pengabdian masyarakat di RT. 45, Balikpapan Utara. Dipimpin oleh dosen dari Program Studi Matematika, Retno Wahyu Dewanti, tim yang terdiri dari mahasiswa Teknik Kimia dan Teknik Industri ini berinovasi menciptakan solusi pertanian berkelanjutan untuk kebun jambu kristal seluas 9 hektar yang dikelola oleh masyarakat setempat.

Tantangan Serius di Kebun Jambu Kristal

Para petani jambu kristal di Balikpapan Utara menghadapi masalah serius yang mengancam produktivitas dan pendapatan mereka. Serangan hama dan jamur merusak tanaman mulai dari daun, batang, hingga buah. Terutama, kehadiran lalat buah (Bactrocera spp.) menjadi momok menakutkan. Lalat ini bertelur di dalam buah muda, dan saat telur menetas, larvanya memakan bagian dalam buah, menyebabkan buah busuk sebelum matang dan akhirnya gugur. Kondisi ini tidak hanya menurunkan kualitas fisik buah, tetapi juga menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan. Jika tidak ditangani, masalah ini berpotensi meluas ke tanaman lain di sekitarnya.

Solusi Inovatif dari ITK yang Ramah Lingkungan

Menanggapi permasalahan tersebut, tim KKN ITK memperkenalkan dua inovasi utama yang tidak hanya efektif, tetapi juga ramah lingkungan dan ekonomis bagi petani.

1. Pestisida dan Fungisida Nabati

Tim KKN melatih petani cara membuat pestisida nabati dari bahan-bahan alami yang mudah ditemukan di sekitar mereka, seperti bawang putih, bawang bombay, cabai, dan serai. Bahan-bahan ini terbukti efektif sebagai insektisida dan fungisida alami. Melalui serangkaian uji coba, tim menemukan bahwa campuran bawang putih, bawang bombay, cabai, dan deterjen menjadi formula paling ampuh untuk mengurangi hama dan mencegah pertumbuhan jamur, tanpa meninggalkan residu berbahaya bagi manusia maupun lingkungan.

2. Perangkap Atraktan untuk Lalat Buah

Untuk mengatasi lalat buah, tim KKN mengembangkan perangkap atraktan sederhana yang dibuat dari botol bekas, kapas, dan larutan metil eugenol. Senyawa ini berfungsi sebagai feromon buatan yang sangat menarik bagi lalat buah jantan. Saat lalat jantan terperangkap, populasi lalat buah secara keseluruhan akan menurun, sehingga siklus perkembangbiakannya terganggu. Perangkap ini sangat efisien dengan radius sebar mencapai 100 meter dan mampu bertahan hingga 36 hari, menjadikannya solusi yang sangat efektif, murah, dan berkelanjutan.

Dampak dan Harapan

Program pengabdian ini tidak hanya memberikan solusi praktis, tetapi juga mentransfer pengetahuan dan keterampilan baru kepada para petani. Dengan penerapan metode budidaya yang lebih sehat ini, diharapkan kualitas dan kuantitas panen jambu kristal dapat meningkat. Selain itu, penggunaan inovasi ramah lingkungan ini juga membantu menjaga kelestarian ekosistem pertanian di Balikpapan Utara.


Berita Terbaru

Example_News.webp Berita

ITK Tegas dan Transparan: Satgas PPKPT Resmi Dibentuk

Melalui pembentukan Satgas PPKPT ini, ITK menegaskan jati dirinya sebagai kampus yang siap dan responsif terhadap isu kekerasan

Example_News.webp Prestasi

Mahasiswa ITK Raih Juara 2 Nasional di Sharia Economic Competition UPN Veteran Jakarta dengan Inovasi “JEMPOL”

Juara 2 Nasional dalam ajang Sharia Economic Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ)

Example_News.webp Berita

Peresmian FSTI Co-Learning Space dan English Speaking Zone: Kolaborasi ITK dan PT Telkom Hadirkan Ruang Belajar Hijau dan Inspiratif

Artikel ini membahas peresmian FSTI Co-Learning Space dan English Speaking Zone di Institut Teknologi Kalimantan (ITK), hasil kolaborasi dengan PT Telkom Indonesia untuk menciptakan ruang belajar yang inovatif, kolaboratif, dan berwawasan global.

a few mins ago
Butuh Bantuan? Tanya Kami