Balikpapan, 13 September 2025 – Serangkaian acara perayaan Dies Natalis ke-11 Institut Teknologi Kalimantan (ITK) membuka dengan meriah ITK Art Fest, sebuah festival seni yang menghadirkan berbagai lomba, diantaranya Lomba Tari Tradisional bertajuk "Echoes of Kalimantan". Acara ini mengusung tema "Tarian sebagai Gema Budaya Kalimantan yang Lestari" dan diselenggarakan pada hari Sabtu, 13 September 2025, di Food Center Grand City, Kota Balikpapan.

Meskipun hujan sempat turun dan menyebabkan acara mengalami keterlambatan dari jadwal yang ditentukan, semangat para peserta tidak sedikit pun surut. Lomba ini dibuka secara resmi oleh Ketua Dies Natalis ITK ke-11, Bapak Adi Mahmud Jaya Marindra, S.T., M.Eng., Ph.D. sekaligus Dekan FSTI. Sebanyak sembilan kelompok tari dari Balikpapan dan sekitarnya berpartisipasi dalam kompetisi ini, di antaranya Tinggang Batuah, Ruai Etnic Dance, Sanggar MAN Candramaya, Balai Tinggang, Sandriana Abel, Bawi Batuah, Lamiang Borneo, Ronggeng Bawe Regok, dan Koseju Art. Mereka menampilkan tarian tradisional terbaiknya di hadapan dewan juri yang terdiri dari Belinda Astriddana, M.Sn., Andin Destian, serta Diniar Mungil Kurniawati, S.T., M.T.. Setelah penilaian yang ketat, tiga pemenang berhasil terpilih.

Bawi Batuah meraih Juara 1, Koseju Art di posisi kedua, dan Ruai Etnic Dance sebagai Juara 3. Pengumuman pemenang dilaksanakan bersamaan dengan Lomba Tari Modern, menandai berakhirnya sesi yang sukses dan berkesan, meskipun sempat terkendala cuaca di awal. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga wadah bagi masyarakat untuk terus berkreasi dan melestarikan budaya lokal, serta dapat menjadi agenda tahunan dalam perayaan Dies Natalis ITK.