Detail Berita

Mahasiswa ITK Raih Medali Perunggu di SINEC 2025 dengan Inovasi Tepache dan Kemasan Ramah Lingkungan

Humas ITK 15 Agustus 2025 15.00
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini:

Yogyakarta – Tim mahasiswa dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) berhasil meraih Medali Perunggu dalam ajang Sustainable Innovations Essay Competition (SINEC) 2025 yang diselenggarakan oleh Cakap Riset bekerja sama dengan Universitas Widya Mataram dan UKM Penalaran Akademik. Kompetisi yang berlangsung pada 9–10 Agustus 2025 di Yogyakarta ini menjadi wadah bagi tim ITK untuk mempresentasikan inovasi mereka, yaitu Nougat Tepache yang dikemas dengan Antimicrobial Biodegradable Packaging berbasis Eco-Enzyme Limbah Nanas Kalimantan Timur.

Tim yang terdiri dari Rizqi Alreza Cahaya Firdaus (Ketua Tim, Angkatan 2023), Dwi Mulia Nur Saputra, dan Aditya Kurniawan ini berhasil menarik perhatian juri melalui ide yang komprehensif, di bawah bimbingan Yuvita Lira Vesti Arista, S.T.P., M.Si. Inovasi ini tidak hanya berfokus pada pengembangan produk pangan, tetapi juga memberikan solusi nyata terhadap masalah lingkungan dan limbah.

Latar Belakang dan Tujuan Inovasi

Inovasi ini berawal dari keprihatinan terhadap tingginya limbah kulit nanas di Kalimantan Timur. Berdasarkan data BPS tahun 2020, Kabupaten Kutai Kartanegara, khususnya Kecamatan Samboja, menjadi penyumbang terbesar produksi nanas. Dari setiap buah nanas madu seberat 1.050 gram, sekitar 229 gram atau 21,9% adalah limbah kulit.

Menyadari bahwa kulit nanas kaya akan gula (sukrosa, fruktosa, dan dekstrosa), tim ini memanfaatkan limbah tersebut sebagai substrat untuk membuat Tepache, minuman fermentasi tradisional. Tepache ini kemudian diolah menjadi produk olahan pangan yang inovatif, yaitu nougat.

Selain itu, limbah kulit nanas juga difermentasi lebih lanjut hingga 90 hari untuk menghasilkan eco-enzyme yang mengandung enzim bromelin. Enzim ini memiliki sifat antibakteri yang dimanfaatkan sebagai bahan dasar untuk membuat kemasan biodegradable. Kemasan ini bertujuan untuk mengatasi permasalahan limbah plastik konvensional dan mengurangi kerusakan bahan pangan akibat kontaminasi mikroba, yang sering menjadi penyebab tingginya food loss dan food waste.

Proses Persiapan dan Manfaat

Dalam persiapannya, tim melakukan riset langsung dengan mendatangi petani nanas madu di Desa Tani Bhakti, Kecamatan Samboja. Mereka juga melakukan serangkaian trial and error dalam pembuatan produk, serta melakukan pengujian hedonik (tingkat kesukaan), warna, dan tekstur untuk memastikan kualitas produk yang dihasilkan.

Keikutsertaan tim dalam lomba ini memiliki tujuan yang lebih besar, yaitu untuk berdiskusi, membangun jejaring, serta memperkenalkan komoditas lokal potensial Kalimantan Timur ke tingkat nasional. Inovasi ini membuktikan bahwa dengan pendekatan yang tepat, limbah pertanian dapat diubah menjadi produk bernilai tinggi yang memberikan dampak positif bagi ekonomi, sosial, dan lingkungan.

Berita Terbaru

Example_News.webp Penelitian dan Pengabdian

Mahasiswa ITK Hadirkan Inovasi Air Bersih dari Air Hujan di Balikpapan

Mahasiswa ITK mengembangkan sistem penampungan dan penyaringan air hujan di Balikpapan sebagai solusi inovatif untuk ketersediaan air bersih yang berkelanjutan.

Example_News.webp Berita

ITK Gelar International Guest Lecture Bahas Kolaborasi Industri dan Kampus di Era Kompetisi Global

(FSTI) bekerja sama dengan Program Studi Teknik Elektro ITK serta PT Bumi Karya Mandiri menggelar International Guest Lecture

Example_News.webp Penelitian dan Pengabdian

Dari Sampah Jadi Inovasi: Botol Plastik Berubah Jadi Filamen 3D Printer

Inovasi penelitian Ir. Alfian Djafar, S.T., M.T. mengubah botol plastik bekas menjadi filamen 3D printer ramah lingkungan, membuka peluang baru bagi ekonomi sirkular.

a few mins ago
Butuh Bantuan? Tanya Kami