Balikpapan, 7 November 2025 — Institut Teknologi Kalimantan (ITK) mendapat kehormatan menjadi tuan rumah pelaksanaan Motion Challenge Duta Wisata 2025, bagian dari rangkaian Pemilihan Duta Wisata Nasional 2025. Kegiatan yang diinisiasi oleh Yayasan Duta Wisata Indonesia ini menghadirkan para finalis dan peserta dari berbagai daerah di Indonesia untuk menunjukkan kemampuan, wawasan, dan kepedulian terhadap kemajuan pariwisata nasional.

Acara yang berlangsung di Auditorium Gedung A ITK ini, diawali dengan pembukaan oleh MC, menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Kehadiran berbagai tokoh penting menambah semarak acara, termasuk perwakilan dari pemerintah daerah, akademisi, dan komunitas pariwisata.

Dalam kesempatan tersebut, Ir. Khakim Ghozali, M.MT, selaku Wakil Rektor II Bidang Non-Akademik ITK, menyampaikan sambutan mewakili Rektor ITK. Beliau menegaskan bahwa kegiatan seperti Motion Challenge memiliki nilai strategis dalam membentuk karakter generasi muda Indonesia.

“Kegiatan ini bukan hanya ajang lomba atau pertunjukan semata, tetapi proses pembelajaran yang menanamkan nilai kreativitas, kolaborasi, dan nasionalisme. Melalui Motion Challenge, kita ingin menumbuhkan semangat inovasi untuk mempromosikan potensi wisata Indonesia secara modern dan berkelanjutan,” ujar Ir. Khakim Ghozali.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat, karena promosi pariwisata merupakan bentuk nyata kontribusi terhadap pembangunan daerah dan nasional.

Setelah sambutan dari pihak ITK, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Dr. C.I. Ratih Kusuma W, selaku Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga Kota Balikpapan. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan Motion Challenge di kampus ITK yang dinilai mampu memperkuat kolaborasi antara pemerintah daerah, dunia pendidikan, dan komunitas pariwisata.

“Duta wisata bukan hanya sosok yang mewakili keindahan pariwisata daerah, tetapi juga agen perubahan yang membawa semangat inovatif dan berdaya saing. Melalui kegiatan seperti ini, kami berharap muncul generasi muda yang siap mempromosikan potensi wisata Balikpapan dan Kalimantan Timur secara kreatif dan berkelanjutan,” ungkap Dr. Ratih Kusuma.

Selepas rangkaian sambutan, dilakukan penyerahan kenang-kenangan dari Yayasan Duta Wisata Indonesia kepada pihak ITK, sebagai simbol sinergi yang erat antara dunia pendidikan dan lembaga pariwisata.

Kegiatan kemudian memasuki sesi inti, yaitu Motion Challenge, yang tahun ini mengusung konsep debat mosi antar pasangan finalis Duta Wisata 2025. Dalam sesi ini, para finalis beradu gagasan secara kritis mengenai isu-isu aktual di bidang pariwisata, budaya, dan pembangunan berkelanjutan. Uniknya, pertanyaan-pertanyaan debat langsung dilontarkan oleh mahasiswa ITK, yang membuka ruang interaksi dua arah dan mendorong para finalis untuk berani berpikir cepat, mengemukakan pendapat, serta berargumen secara logis dan santun.

Menutup sambutannya, Ir. Khakim Ghozali memberikan apresiasi kepada seluruh peserta dan panitia yang telah berperan dalam menyukseskan acara.

“Semoga kegiatan ini menjadi pengalaman berharga yang memperkuat kecintaan terhadap budaya dan pariwisata Indonesia, sekaligus menumbuhkan keyakinan bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam memajukan bangsa,” pungkasnya.

Acara diakhiri dengan foto bersama seluruh peserta, panitia, dan tamu undangan. Motion Challenge Duta Wisata 2025 di ITK menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi antara pendidikan tinggi, pemerintah, dan komunitas pariwisata dapat menjadi motor penggerak inovasi untuk membangun Indonesia yang kreatif, berbudaya, dan berdaya saing global.