Plenary Hall Gelora Kadrie Oening, Senin, 21 April 2025 — Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur secara resmi meluncurkan program Gratispol Generasi Emas dalam sebuah acara yang berlangsung meriah di Plenary Hall Gelora Kadrie Oening. Program ini menjadi langkah nyata dalam upaya memperluas akses pendidikan tinggi bagi generasi muda Kalimantan Timur.
Dengan mengusung tema #HabisGelapTerbitlahTerang, peluncuran ini dihadiri oleh berbagai pimpinan perguruan tinggi dan direktorat wilayah Kalimantan Timur. Salah satu yang turut hadir adalah Institut Teknologi Kalimantan (ITK) yang diwakili langsung oleh Rektor ITK, bersama jajaran rektorat dan pejabat pendidikan lainnya.
Program Gratispol Generasi Emas dirancang untuk memberikan beasiswa pendidikan penuh kepada pelajar berprestasi, sekaligus menjadi bagian dari transformasi pendidikan menuju Indonesia Emas 2045. Peluncuran ini menjadi simbol dimulainya langkah bersama dalam menciptakan generasi penerus yang unggul, berdaya saing, dan berkontribusi untuk pembangunan daerah maupun nasional.
Dengan kolaborasi lintas institusi, diharapkan program ini dapat menjangkau lebih banyak anak muda Kalimantan Timur dan menjadi cahaya baru bagi masa depan pendidikan di kawasan timur Indonesia.
Upacara Hari Pendidikan Nasional 2025 di ITK Berlangsung Khidmat dan Meriah dengan Nuansa Budaya
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melaksanakan Upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) pada Jumat pagi, 2 Mei 2025, bertempat di halaman Laboratorium Terpadu (Labter) ITK.
ITK Perketat Pemeriksaan Peserta UTBK 2025 Demi Menjaga Keamanan dan Kejujuran Ujian
Institut Teknologi Kalimantan (ITK) menerapkan sistem pemeriksaan yang lebih ketat dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) tahun 2025. Langkah ini diambil sebagai bentuk komitmen ITK untuk menciptakan suasana ujian yang aman, nyaman, dan be
Push Your Limit! Cerita Denistira Alumni ITK 2012 Bangun Karir di Industri Tambang
Denistira adalah bagian dari angkatan pertama Teknik Kimia ITK. Saat itu belum ada gedung megah, fasilitas lab seadanya, dan proses perkuliahan pun masih banyak tantangan teknis di sana-sini. Tapi justru dari sanalah, mental Denis ditempa. “Kondisi yang s