Proklamasi Berkumandang di Kampus Pejuang

by | Aug 22, 2016 | Berita-ITK

Balikpapan – Selain di Istana Negara, Upacara Bendera memperingati detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI juga berlangsung di Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Pagi-pagi sekali pada Rabu, 17 Agustus 2016, civitas akademika menyeruduk Lapangan Bendera, membentuk barisan-barisan dengan sigap. Langit pun turut ceria dengan atmosfer biru dan awan putihnya, seakan menjaga prosesi seremonial tahunan ini.

Pada bagian paling barat lapangan, ada dua barisan dosen dan tenaga kependidikan yang kompak mengenakan batik biru dan celana hitam. Ada sederetan mahasiswa ‘lama’ mengenakan jas almamater kebanggaan. Bagian paling timur, ada empat kompi mahasiswa baru yang mendominasi upacara dengan atasan putih, dan bawahan hitam yang mereka kenakan. Mereka semua tampak khidmat, terlebih ketika Rektor ITK, Sulistijono, memasuki lapangan sebagai Inspektur Upacara.

Momen puncak dari upacara ini tentu saja adalah pembacaan salinan naskah proklamasi oleh Sulistijono. Dengan setelah putih hitam, berdasi dan peci, profesor Teknik Material dan Metalurgi ini lantang membaca bait-bait sakral proklamasi layaknya deklamasi puisi. Sang Saka Merah Putih pun dikibarkan setelahnya oleh Tim Pengibar dari Keluarga Mahasiswa ITK, diiringi paduan suara mahasiswa yang alunannya menggelora.

Dalam amanat upacaranya, Sulis menekankan tentang pentingnya memperbarui dan merelevansikan semangat kemerdekaan sesuai dengan nafas zaman kini. Mahasiswa misalnya, sejatinya sedang memerdekakan kembali bangsanya tatkala mereka mengasah terus kemampuannya dengan belajar, berinovasi menciptakan teknologi, meneliti, hingga berpartisipasi dalam kelompok-kelompok diskusi membahas solusi sejumlah permasalahan negeri.

Di tengah tantangan zaman yang semakin kompleks dan menginternasional, seluruh civitas akademika dituntut memainkan perannya masing-masing secara optimal. Dosen tidak saja harus memperbanyak literatur penelitian, tapi juga wajib menjadi teladan yang baik. Karena pendidikan karakter dan pengembangan kebudayaan adalah sisi tak terlihat dari dunia perkuliahan yang vital pengaruhnya bagi kepribadian mahasiswa.

Begitu juga tenaga kependidikan yang dituntut profesional, berintegritas, mengasah keahlian agar ITK mampu mengimbangi derap laju kampus-kampus lain di Pulau Jawa, atau bahkan di Asia.

Upacara ditutup dengan pembacaan sejumlah prestasi mahasiswa ITK yang mengikuti berbagai ajang kompetisi di tingkat nasional maupun internasional.

Memanfaatkan momentum ini pula, Ketua Panitia Perayaan Dies Natalis ke-2 ITK, Rachmat Yogaswara secara resmi mengumumkan dimulainya serangkaian acara perayaan Dies Natalis ke-2 ITK. Merdeka!

 

(Ridho Jun Prasetyo I Humas ITK)

Bagikan Yuk :
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
  •  
Skip to content