Detail Berita

Megatrusht: Dari Bengkel Sederhana ke Arena Nasional, Inovasi Kendaraan Hemat Energi Ciptaan Tim SAA ITK untuk KMHE 2025

Humas ITK 27 November 2025 8.20
Example_News.webp
Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini:

Balikpapan - Perjalanan Tim SAA ITK menuju KMHE 2025 bermula dari eksperimen sederhana di bengkel kampus, ketika mereka merakit mobil kecil ala Formula Student bernama MEGATRUSHT untuk keperluan pameran internal. Dari pengalaman itulah muncul dorongan untuk mengembangkan Megatrusht bukan hanya sebagai mobil pameran, tetapi sebagai prototipe riset energi yang mampu bersaing di arena nasional. Ketika KMHE 2025 diumumkan, atmosfer kompetisi yang mempertemukan puluhan kampus teknik di Indonesia menjadi ruang validasi bagi inovasi mereka untuk diuji di kondisi nyata.

Megatrusht dirancang sebagai kendaraan prototipe hemat energi yang menekankan efisiensi maksimal melalui rekayasa ulang sektor mesin, fuel system, rangka, hingga aerodinamika. Salah satu inovasi paling menonjol adalah sistem fuel injection tanpa fuel pump elektrik, mengikuti regulasi KMHE yang justru mendorong tim untuk merancang mekanisme suplai tekanan rendah yang stabil, hemat energi, dan tahan vibrasi. Inovasi ini lahir dari rangkaian trial and error, observasi teknis, serta diskusi mendalam lintas dosen pembimbing, sehingga fuel system Megatrusht mampu bekerja responsif tanpa mengorbankan konsumsi bahan bakar.

Pada sektor penggerak, mesin manual standar dimodifikasi menjadi transmisi semi-matik dengan penyesuaian gear ratio dan pengurangan friction loss untuk mencapai titik operasi mesin yang paling efisien. Upaya ini tidak lazim digunakan pada kategori Prototype, tetapi terbukti memberi dampak signifikan terhadap kemampuan Megatrusht melaju stabil dengan konsumsi BBM minimal.

Dari sisi desain fisik, Megatrusht menggunakan bodi aerodinamis low cost yang dikerjakan sepenuhnya secara handmade dalam waktu sekitar 20 hari menjelang technical inspection. Tanpa fasilitas wind tunnel profesional, tim mengandalkan simulasi sederhana dan analisis aliran udara manual untuk merancang bentuk nose, tail, dan panel-panel ringan yang mengurangi drag dan meningkatkan kestabilan kendaraan. Rangka tubular dan sistem suspensi juga direkayasa untuk meminimalkan kehilangan energi, sehingga tenaga mesin dapat tersalurkan seefisien mungkin.

Selama proses pembangunan, Tim SAA ITK menghadapi beragam kendala mulai dari komponen tidak kompatibel, sistem yang gagal menyala, hingga keterbatasan material bengkel. Namun berbagai dinamika itu justru membentuk karakter kerja tim: diskusi tengah malam, sesi bermain bola di depan bengkel untuk menjaga semangat, hingga pertemuan santai sembari menyusun strategi teknis. Momen paling emosional tiba ketika Megatrusht resmi lolos Technical Inspection, bukti bahwa seluruh inovasi yang mereka rancang meski berangkat dari keterbatasan telah memenuhi standar nasional kendaraan hemat energi.

Kini, Megatrusht bukan lagi sekadar proyek lomba, melainkan platform riset berkelanjutan. Tim SAA ITK berencana melanjutkan pengembangan sistem bahan bakar yang lebih stabil, desain aerodinamika generasi baru, serta penguatan kolaborasi dengan industri otomotif. Bagi mereka, kompetisi seperti KMHE bukan soal gengsi atau gelar finalis, tetapi tentang memberikan ruang bagi mahasiswa untuk menciptakan teknologi yang benar-benar diuji oleh realitas. Pesan mereka sederhana: jika ingin belajar teknologi yang sesungguhnya, bangun inovasi, uji, perbaiki, dan biarkan karya berbicara di arena.

Berita Terbaru

a few mins ago
Butuh Bantuan? Tanya Kami