Siapa sangka, kulit pisang kepok yang sekilas sebagai sampah tidak berguna bisa disulap menjadi listrik. Tidak membutuhkan teknologi yang mahal, hanya dengan mengubah menjadi arang aktif, listrik dapat dihasilkan pada prototipe bernama superkapasitor.
Tingginya jumlah tanaman pisang di Kalimantan Timur menimbulkan peningkatan limbah kulit pisang dari hasil panen. Hal ini didukung pula dengan program Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur mengenai penanaman seribu bibit tanaman pisang kepok grecek, sehingga penggunaan kulit pisang kepok sebagai bahan baku utama superkapasitor menjadi alternatif yang tepat.
Sesuai dengan isu peningkatan limbah kulit pisang kepok, prototipe superkapasitor merupakan salah satu solusi yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.
Prototipe superkapasitor adalah pengembangan lanjutan dari baterai lithium ion yang sering digunakan. Perbedaan mendasar antara keduanya terletak pada performa superkapasitor yang jauh lebih unggul.
Dampak positif yang dirasakan masyarakat melalui inovasi ini ada dua:
Fakta menarik lainnya adalah bahwa superkapasitor memiliki usia pemakaian yang lebih panjang daripada baterai lithium ion.
Limbah kulit pisang kepok membuktikan dirinya sebagai sumber energi listrik yang tersembunyi. Mari kita ciptakan lingkungan hijau dengan inovasi-inovasi unggul.
Mengubah Kulit Pisang Kepok Menjadi Listrik: Inovasi Superkapasitor dari Limbah
Inovasi superkapasitor berhasil mengubah limbah kulit pisang kepok dari Kalimantan Timur menjadi sumber energi listrik, sekaligus menawarkan solusi ramah lingkungan dengan mengurangi bahaya limbah baterai lithium ion.
ITK Tegas dan Transparan: Satgas PPKPT Resmi Dibentuk
Melalui pembentukan Satgas PPKPT ini, ITK menegaskan jati dirinya sebagai kampus yang siap dan responsif terhadap isu kekerasan
Juara 2 Nasional dalam ajang Sharia Economic Competition 2025 yang diselenggarakan oleh Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ)