Inovasi Energi Bersih dari Bahan Alami yang Tak Terduga
Pernah membayangkan daun kelor, kayu secang, dan bunga kamomil bukan cuma jadi bahan jamu atau teh herbal, tapi juga punya kekuatan tersembunyi untuk menangkap cahaya matahari? Yap, itulah yang sedang dieksplorasi oleh tim peneliti ibu Dr. Musyarofah, S.Pd., M.Si. dan ibu Dr. Eng. Lusi Ernawati, S.T., M.Sc. lewat sebuah pendekatan inovatif bernama co-sensitization, sebuah metode pintar yang bisa bantu sel surya menyerap lebih banyak cahaya dari matahari.
Energi Bersih, Tapi Gimana Caranya Biar Murah dan Ramah Lingkungan?
Dalam menghadapi krisis iklim global, energi terbarukan seperti tenaga surya menjadi harapan besar. Tapi, masih ada satu masalah: teknologi sel surya konvensional umumnya menggunakan material mahal dan kurang ramah lingkungan. Di sinilah solusi cerdas muncul mengganti bahan sintetis dengan pewarna alami dari tanaman lokal. Harganya murah, mudah ditemukan, dan tentu saja, lebih hijau.
Sains di Balik Daun dan Bunga
Dalam penelitian ini, para ilmuwan membuat film tipis dari bahan ZnO-TiO₂ , semacam "kanvas" untuk menangkap cahaya. Nah, kanvas ini dilapisi dengan ekstrak dari:
Masing-masing punya pigmen alami yang bisa menyerap cahaya di panjang gelombang berbeda. Tapi yang bikin riset ini spesial adalah teknik co-sensitization: menggabungkan dua atau tiga jenis pewarna sekaligus. Hasilnya? Kemampuan menyerap cahaya meningkat drastis, terutama di area ultraviolet!
Kenapa Ini Penting?
Karena makin banyak cahaya yang bisa diserap, makin besar juga potensi energi yang bisa diubah jadi listrik. Ini adalah langkah besar menuju sel surya yang lebih efisien, murah, dan berbasis sumber daya hayati lokal. Nggak perlu lagi bahan-bahan logam mahal dari luar negeri, cukup memanfaatkan potensi alam yang ada di sekitar kita.
Masa Depan Cerah (dan Lebih Hijau)
Inovasi ini bukan cuma keren dari sisi ilmiah, tapi juga relevan dengan isu-isu besar hari ini: transisi energi, kemandirian teknologi, dan keberlanjutan lingkungan. Siapa sangka, dari kebun belakang kita bisa lahir solusi energi masa depan?
Jadi, lain kali kamu melihat daun kelor atau bunga kamomil, ingat mereka bukan cuma sehat untuk tubuh, tapi juga mungkin jadi pahlawan energi bersih untuk bumi.
ITK Gelar Workshop Penghapusan BMN Bersama KPKNL Balikpapan, Perkuat Tata Kelola Aset Negara
Workshop Penghapusan BMN di ITK menghadirkan narasumber dari KPKNL Balikpapan untuk memperkuat pemahaman dan tata kelola aset negara di lingkungan kampus.
Kemasan Sekali Pakai Menumpuk, Singkong Murah Jadi Jawaban Ramah Lingkungan
Inovasi bioplastik berbasis singkong oleh Siti Munfarida dari ITK menawarkan solusi ramah lingkungan untuk menggantikan kemasan plastik sekali pakai yang menyebabkan krisis sampah, sekaligus memanfaatkan melimpahnya komoditas singkong lokal.
Timeline Persiapan Pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2026 di ITK
Berisi informasi lengkap mengenai pelaksanaan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2026 di ITK, termasuk skema, lini masa, dan tata cara keikutsertaan.