Detail Berita

Mahasiswa ITK Hadirkan Inovasi Air Bersih dari Air Hujan di Balikpapan

Humas ITK 14 Oktober 2025 13.00
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
  • Example_News.webp
Isi Artikel

Bagikan Artikel Ini:

Balikpapan, 31 Agustus 2025 — Sekelompok mahasiswa lintas program studi dari Institut Teknologi Kalimantan (ITK) berhasil menghadirkan inovasi teknologi sederhana namun berdampak besar: sistem penampungan dan pengolahan air hujan (rainwater harvesting) di Perumahan Bukit Batakan Permai II, Kelurahan Manggar, Balikpapan. Program ini tidak hanya menjawab kebutuhan akan air bersih di tengah keterbatasan pasokan, tetapi juga menjadi sarana edukasi bagi masyarakat mengenai pentingnya pengelolaan air secara berkelanjutan.

Air Hujan, Solusi di Tengah Krisis Air Bersih

Keterbatasan air bersih akibat perubahan iklim dan pertumbuhan penduduk menjadi tantangan nyata bagi banyak wilayah, termasuk Balikpapan. Padahal, kota ini memiliki curah hujan tinggi yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber air alternatif.
 Melihat potensi tersebut, tim mahasiswa ITK merancang sistem penampungan air hujan dari atap rumah, yang kemudian disaring melalui unit filtrasi sederhana agar layak digunakan untuk kebutuhan rumah tangga.

“Kami ingin menunjukkan bahwa air hujan bisa menjadi solusi nyata untuk mengatasi krisis air bersih, asalkan dikelola dengan baik,”
 ujar Afif Taufiiqul Hakim, ketua tim pelaksana dari Program Studi Teknik Sipil ITK.

Rancang Bangun Sistem Filtrasi Hemat Energi

Sebelum pemasangan, tim melakukan survei lapangan dan uji kualitas air di lokasi. Hasil awal menunjukkan bahwa air hujan memiliki pH 7,85 dan TDS 0,162 mg/L, tergolong layak namun memerlukan pengolahan lanjutan agar memenuhi standar air bersih sesuai Permenkes No. 2 Tahun 2023.
 Untuk itu, mereka membuat sistem filtrasi berbasis gravitasi dengan kombinasi pasir silika, batu zeolit, karbon aktif, dan kapas filter aquarium. Desain ini dilengkapi fitur backwash, sehingga media penyaring dapat dibersihkan tanpa dibongkar.

“Sistem ini hemat energi, mudah digunakan, dan bisa dirawat sendiri oleh warga,”
 jelas Fegy Sukris Sri Andriany dari Prodi Bisnis Digital ITK.

Pelatihan dan Antusiasme Warga

Setelah alat terpasang, tim ITK mengadakan pelatihan langsung untuk warga mengenai cara penggunaan dan perawatan alat. Warga tampak antusias dan merasa terbantu karena kini mereka mengetahui bahwa air hujan dapat diolah menjadi air bersih.

“Biasanya air hujan kami tampung seadanya, tapi dengan alat ini jadi lebih bersih dan aman,”
 tutur Ibu Siti, salah satu warga setempat.

Dampak Positif bagi Lingkungan

Uji lanjutan setelah penggunaan menunjukkan hasil memuaskan: pH air menjadi 7,64 dan TDS sedikit menurun menjadi 0,161 mg/L. Sistem ini tidak hanya menghasilkan air layak pakai, tetapi juga membantu mengurangi penggunaan air tanah serta menekan risiko banjir dan erosi akibat limpasan air hujan.

Menuju Masyarakat Hijau dan Cerdas

Program ini merupakan wujud nyata kolaborasi lintas disiplin mahasiswa ITK — Teknik Sipil, Bisnis Digital, dan Arsitektur — dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Kami ingin menumbuhkan kesadaran bahwa pengelolaan air adalah tanggung jawab bersama,”
 ungkap Dwi Aneka Kartini, dosen pembimbing kegiatan.

Ke depan, tim ITK berencana mengembangkan sistem ini dalam skala lebih luas dengan menambahkan sensor otomatis untuk memantau kualitas air secara real-time, sebagai bagian dari konsep Smart Water Management di kawasan perkotaan.

Program ini didukung oleh Institut Teknologi Kalimantan (ITK) melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat 2025, dengan dukungan penuh dari warga Perumahan Bukit Batakan Permai II.

Berita Terbaru

Example_News.webp Penelitian dan Pengabdian

Mahasiswa ITK Hadirkan Inovasi Air Bersih dari Air Hujan di Balikpapan

Mahasiswa ITK mengembangkan sistem penampungan dan penyaringan air hujan di Balikpapan sebagai solusi inovatif untuk ketersediaan air bersih yang berkelanjutan.

Example_News.webp Berita

ITK Gelar International Guest Lecture Bahas Kolaborasi Industri dan Kampus di Era Kompetisi Global

(FSTI) bekerja sama dengan Program Studi Teknik Elektro ITK serta PT Bumi Karya Mandiri menggelar International Guest Lecture

Example_News.webp Penelitian dan Pengabdian

Dari Sampah Jadi Inovasi: Botol Plastik Berubah Jadi Filamen 3D Printer

Inovasi penelitian Ir. Alfian Djafar, S.T., M.T. mengubah botol plastik bekas menjadi filamen 3D printer ramah lingkungan, membuka peluang baru bagi ekonomi sirkular.

a few mins ago
Butuh Bantuan? Tanya Kami